Medan (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan melakukan budi daya maggot atau belatung sebagai inovasi untuk menghancurkan sebanyak 100 kilogram sampah organik per hari yang diproduksi dari dapur setempat.
"Salah satu terobosan pengolahan sampah yang dilakukan oleh Lapas Kelas I Medan bekerja sama dengan Bank Sampah Induk New Normal, yaitu budi daya maggot yang dibuat pada September ini," ujar Kepala Lapas Kelas I Medan Maju Amintas Siburian di Medan, Selasa.
Ia mengatakan, belatung tersebut secara alami dimanfaatkan untuk menghancurkan sekitar 100 kilogram limbah organik dari dapur Lapas Kelas I Medan tersebut.
"Maggot berguna dalam proses penguraian bahan organik karena belatung mengkonsumsi sampah sayuran dan buah, dan akan menjadi tanah pupuk yang bagus untuk tanaman,” kata Maju Amintas.
Dia melanjutkan program ini juga dibuat untuk meningkatkan kepedulian warga binaan terhadap lingkungan hidup yang bersih dan asri di lingkungan Lapas.
"Dalam upaya pengolahan sampah, jajaran kegiatan kerja juga mengajak peran serta seluruh warga binaan Lapas Kelas I Medan untuk mengikuti pembinaan kemandirian pengelolaan bank sampah dengan budi daya maggot," ucapnya.
Selain bagian dari optimalisasi kegiatan kerja melalui bank sampah terhadap sampah organik, menurut Maju di Lapas Kelas I Medan juga memanfaatkan limbah non organik untuk dibuat paving blok.
"Diharapkan kerajinan tangan ini dapat bermanfaat untuk menambah bekal pengetahuan buat warga binaan yang bertujuan menjadi kemandirian kelak keluar nanti," tutur Maju.