Medan (ANTARA) - Polres Tapanuli Utara (Taput) menggelar rekonstruksi dua orang tersangka pelaku perampokan mobil truk yang mengaku sebagai anggota polisi saat beroperasi di wilayah Kabupaten Taput dan Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Tersangka adalah BS (29) dan ES (25) keduanya warga Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Saat ditangkap Sat Reskrim Polres Taput, Senin (21/8), dan diperiksa mengaku hanya dua kali beraksi melakukan aksi perampokan, yakni satu kali di wilayah Taput dan satu kali di wilayah Kabupaten Toba.
"Setelah dilakukan penyelidikan di lapangan dan hasil pengembangan ternyata mengejutkan. Para tersangka akhirnya mengaku sudah lima kali melakukan aksi dan modus yang sama, di antaranya tiga kali di wilayah Taput, satu kali di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan dan satu kali di wilayah Kabupaten Toba," kata Kapolres Taput AKBP Johanson Sianturi, melalui Kasat Reskrim AKP Zuhatta Mahadi, dalam keterangan, Minggu.
Zuhatta menyebutkan selain kebohongan kedua tersangka yang mengatakan dua kali melakukan aksi, awalnya para tersangka mengaku hanya dua orang. Ternyata pengakuan terakhir saat diperiksa, mereka saat beraksi selalu empat orang.
Fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan sudah diungkapkan kedua tersangka dalam pemeriksaan.
"Sebagai temuan baru yang kita peroleh dari kedua tersangka, beraksi melakukan perampokan para sopir mobil truk tersebut di wilayah Kabupaten Taput sebanyak tiga kali," ucapnya.
Ia mengatakan di antaranya, satu kali di Silangit Kecamatan Siborongborong, Jumat (11/), satu kali di Kecamatan Adiankoting, sekitar bulan Juli dan satu kali di Kecamatan Simangumban sekitar bulan Juni 2023.
Sebelumnya bulan Juni 2023, juga para tersangka sudah melakukan aksinya di Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan.
"Pada Sabtu (12/8) aksi mereka yang terakhir di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba sebelum tertangkap," katanya.
Kasat Reskrim menambahkan pengakuan tersangka diperoleh lagi, jika mereka tidak tertangkap akan beraksi lagi ke daerah Pekanbaru.
Rencana aksi lanjutan ke Pekanbaru, tetap bermodus sebagai anggota polisi dengan mencegat mobil-mobil truk yang melintas di tempat yang sepi dan aman. Untuk meyakinkan para sopir truk yang akan menjadi target operasi mereka, para tersangka sudah mempersiapkan pistol mainan yang mirip dengan pistol polisi sebanyak empat unit.
Sedangkan dasar untuk menuduh para supir menyimpan narkoba, mereka sudah memaketi garam halus campur tawas untuk dimasukkan ke dalam mobil truk untuk alasan merampok saat dihentikan membawa narkoba. Dua tersangka lain yang belum tertangkap saat ini, kini sedang dikejar tim opsnal Sat Reskrim Polres Taput.
"Identitas dan alamat kedua tersangka itu sudah kita kantongi dan mohon dukungan dari semua pihak agar dalam waktu dekat bisa tertangkap," kata Zuhatta.