"Kegiatan Sekolah Lapang ini juga telah berdampak pada peningkatan produksi sawit hingga 25%. Hingga tahun 2023, PPL Dinas Pertanian Tapsel telah melatih 1.155 petani. Baik penerapan praktik perkebunan, lingkungan, dan sosial yang baik," kata Isner.
Sementara Berlin Sihombing, Ketua SJLS, mengatakan sertifikasi RSPO mampu memotivasi petani untuk terus berkebun dengan baik dan memperhatikan lingkungan.
"Kiranya petani ini bisa menularkan ilmu nya ke petani lainnya atau dapat mempromosikan penerapan praktik budidaya sawit berkelanjutan kepada petani lainnya," harapnya.
Pada Januari 2023, Sawit Jaya Lestari Saseba (SJLS) menjadi asosiasi pertama menerima sertifikasi, yang mencakup area bersertifikat seluas 293,69 hektar (Ha), dengan volume tandan buah segar (TBS) 5,065,55 MT.
Disusul pada Mei 2023, Petani Sawit Muara Batangtoru (PSMB) menerima sertifikasi dengan cakupan area bersertifikat seluas 601,82 hektar dan volume TBS sebanyak 12.296 MT.
Hadir di acara ini Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatra Utara, Kepala Bappeda Tapsel, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, BBKSDA Wilayah III, KPH Wilayah X, para camat di sentra sawit, NGO, hingga petani di Tapsel.