Namun, tahun 2020 kasusnya perlahan menurun mencapai 17 persen, hingga pada 2021 terus merosot menjadi 8 persen. Bahkan pada 2022, sudah tercatat 0 persen.
Kendati demikian, Faisal menyatakan bahwa malaria tetap menjadi perhatian bersama.
Dinas kesehatan akan tetap melakukan deteksi dini berikut penanganannya, pengendalian faktor lingkungan dengan melibatkan seluruh sektor sosial termasuk melibatkan media untuk sebuah publikasi yang bersifat edukasi.
"Semoga kabupaten kita ini bisa menjadi percontohan bagi daerah yang lain," harapnya.