Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan bahwa provinsi beribu kota Medan mengalami inflasi 0,27 persen pada Mei 2023, secara bulanan, setelah mengalami deflasi tiga bulan beruntun pada Februari sampai April 2023.
"Seusai deflasi tiga bulan berturut-turut, kita mencatatkan inflasi," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin dalam pernyataan resmi yang diikuti secara daring di Medan, Senin.
Nurul melanjutkan, ada lima komoditas yang dominan memengaruhi inflasi tersebut, yaitu harga daging ayam ras (0,17 persen), ikan dencis (0,13 persen), rokok kretek filter (0,03 persen), bawang putih (0,03 persen) dan ikan tongkol (0,02 persen).
Sementara komoditas lain yang sangat berdampak pada deflasi karena terjadi penurunan harga yaitu cabai merah (0,12 persen), angkutan udara (0,06 persen), tomat (0,03 persen), kentang (0,02 persen) dan angkutan antarkota (0,02 persen).
Tingkat inflasi Sumut pada Mei 2023 (bulan ke bulan) itu lebih tinggi dari inflasi nasional pada waktu serupa yang berada di 0,09 persen.
Untuk tahun kalender (year to date) 2023, inflasi Sumut tercatat di 0,37 persen atau lebih rendah dari nasional yaitu 1,10 persen.
Sementara dari periode tahunan (year to year) Mei 2023, inflasi Sumut adalah 3,66 persen, juga lebih kecil daripada inflasi nasional yaitu 4,00 persen.