Nilai itu membuat cabai merah menjadi salah satu dari lima komoditas penyumbang deflasi terbesar di Sumut pada Mei 2023 secara bulan ke bulan (0,16 persen).
Terkait tingginya harga daging ayam ras, pengamat ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin menyebut bahwa hal itu terjadi karena produsen mengendalikan stok.
"Ketika Ramadhan, produsen memperbanyak stok tetapi ternyata masyarakat irit belanja sehingga harga daging ayam sempat turun. Oleh karena itu, mereka mengendalikan stok sehingga harganya naik bahkan menyentuh Rp37 ribu-Rp40 ribu per kilogram. Jadi, kenaikan harga bukan karena tingginya permintaan tetapi lantaran produsen mengendalikan stok," ujar Gunawan.
Lalu soal cabai merah, dia menilai, optimisme petani yang terlalu besar menjadi salah satu alasan kenapa harganya masih rendah.
Menurut Gunawan, para petani memprediksi permintaan akan cabai merah tinggi saat Ramadhan dan Lebaran, sehingga mereka sudah menanam banyak komoditas hortikultura tersebut bahkan sejak akhir tahun 2022.
Akan tetapi, yang terjadi ternyata masyarakat memilih untuk mengerem belanja saat Ramadhan dan Lebaran. Itu membuat harga bahan-bahan pangan termasuk cabai merah turun.
Permintaan cabai merah yang tidak signifikan sepanjang Ramadhan dan Lebaran membuat stok melimpah.