Menurut Zubairi, penyebab kanker payudara dapat dipicu kondisi fisik yang kurang gerak, obesitas, hingga faktor genetik dari keluarga. Bahkan, mereka yang tidak memiliki keturunan pengidap kanker payudara pun bisa terkena.
"Penelitian menyebutkan risiko kanker 11 persen kalau tidak ada riwayat keluarga yang kena kanker payudara," katanya.
Zubairi mengatakan salah satu pemicunya adalah mutasi genetik seperti yang dialami aktris Angelina Jolie dengan risiko kanker payudara berkisar 75 persen. "Akhirnya dia pilih payudaranya dioperasi," katanya.
Selain faktor genetik, zat Bisphenol A (BPA) pada kemasan air minum mineral yang terpapar suhu panas juga memiliki hubungan kuat dengan kanker payudara.
"Ada penelitian zat BPA menyebabkan kanker. Lebih mudah terpapar kalau botolnya terpanaskan atau sering terpapar panas, tapi levelnya belum ada, hasil penelitian ada hubungan kuat BPA dengan kanker payudara," katanya.
Meski risiko kematian lebih meningkat pada usia lanjut, kata Zubairi, metode pengobatan saat ini masih bisa menyembuhkan pasien selama deteksi penyakit dilakukan lebih dini dan pengobatan dilakukan dengan tepat.