Kanadi mengingatkan, pola gaya hidup yang berpotensi untuk memicu terjadinya gangguan metabolik seperti peningkatan berat badan berlebih akibat gaya hidup kurang bergerak (sedentary living), kurang istirahat, kurang berolahraga, serta tidak menjaga pola makan yang baik juga berpotensi menjadi penyebab kejadian keguguran.
Keguguran merupakan kehamilan yang terhenti akibat tidak berkembangnya janin, matinya janin, keluarnya hasil pembuahan secara spontan sebelum usia janin menginjak 20 minggu, atau berat janin kurang dari 500 gram.
Kondisi ini ditandai dengan keluarnya darah, rasa mulas, dan diikuti dengan pembukaan mulut rahim.
Keguguran berulang terjadi apabila keguguran telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut.
"Namun demikian, apabila seseorang sudah mengalami keguguran sebanyak dua kali berturut-turut, ada baiknya tidak menunggu untuk kejadian yang ketiga, dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi," kata Kanadi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ini sebab keguguran berulang menurut pakar