"Apabila hasilnya reaktif selanjutnya diperiksa HCV RNA (pemeriksaan untuk mengetahui adanya virus hepatitis dan jumlahnya di dalam tubuh seseorang) dan apabila hasilnya reaktif, maka dilakukan pengobatan DAA (obat oral hepatitis dengan lama delapan hingga 12 minggu)," jelasnya.
Syahril mengatakan memutus atau mencegah sedini mungkin penularan hepatitis menjadi prioritas pemerintah saat ini dimana pada hepatitis B, dilakukan deteksi dini kepada minimal 80 persen ibu hamil dengan pemeriksaan terintegrasi dengan HIV dan sifilis yang bertujuan untuk memutus atau mencegah penularan secara vertikal dari ibu ke anak.
Kemenkes mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya ibu hamil agar memeriksakan dirinya ke fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) terkait ketiga penyakit tersebut untuk tidak memperburuk keadaan serta mencegah penularan penyakit tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes sebut pasien hepatitis B dapat disembuhkan