"Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran multikultural di kalangan siswa Indonesia sehingga mereka dapat memahami dan menghargai perbedaan budaya," katanya.
Kepala LLDikti menambahkan perlu diingat bahwa pertukaran pendidikan hanya satu faktor dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Masih ada banyak faktor lain yang perlu diperhatikan, seperti investasi dalam sumber daya manusia dan infrastruktur pendidikan, peningkatan kualitas pengajaran, serta pengembangan teknologi pendidikan.
Walaupun masih ada banyak tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Namun dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, Indonesia dapat terus berupaya untuk meraih kemajuan dan mengejar ketertinggalan dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya," kata Ibnu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Negara-negara ASEAN perlu bentuk kerja sama kurikulum pendidikan