Jakarta (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin membuka mata dunia bahwa Indonesia mempunyai keindahan wisata yang luar biasa, yang saat ini diburu oleh para turis mancanegara dan lokal.
Kekuatan alam NTT juga mampu menghasilkan salah satu kopi terbaik di Asia Tenggara, idaman para penikmat senja.
Pemerintah daerah setempat bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pun mendorong agar UMKM industri pariwisata Labuan Bajo menggunakan kopi lokal, untuk memberikan pertumbuhan positif terhadap perekonomian masyarakat daerah, sekaligus memperkenalkan cita rasa kopi NTT ke seluruh Nusantara, bahkan dunia.
Dari ratusan merek kopi khas Labuan Bajo salah satu yang terkenal adalah Kopi Wamor. Kopi ini diperkenalkan saat pelaksanaan KTT Asean.
Kopi wamor memiliki rasa yang unik, seperti kopi tubruk namun dengan tingkat keasaman yang rendah dan dark, Kopi ini memiliki banyak penggemar di Labuan Bajo dan di Pulau Jawa.
Pemilik Kopi Wamor Marius Bria Nahak mengatakan untuk menghasilkan cita rasa yang kaya, pengolahan Kopi dilakukan dengan ketat dan disiplin, terlebih saat proses sangrai atau menggoreng biji kopi tanpa minyak. Kopi Wamor dibuat tanpa campuran, sehingga rasa yang dimunculkan murni cita rasa kopi lokal Labuan Bajo.
“Jadi ketika saya sangrai, saya berusaha munculkan cita rasa khas kopi Labuan Bajo. Kata orang campurkan dengan ini dan itu, saya tidak mau. Saya ingin konsisten dengan apa yang saya buat yaitu tanpa campuran,” kata pria yang akrab disapa Mario dalam keterangan di Jakarta, Minggu.