Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution menyatakan perlu edukasi agar korban kekerasan perempuan segera melapor kepada kepolisian setempat untuk diselesaikan.
"Saya apresiasi dengan apa yang dilakukan. Namun kita terlebih dahulu melakukan edukasi korban kekerasan, sehingga mereka mau melaporkan pelakunya," ucap Bobby saat menerima Komnas Perempuan di Medan, Kamis.
Sebab, menurut dia, korban kekerasan perempuan kerap kali tidak menyuarakan apa yang mereka alami, baik kekerasan secara fisik, kekerasan mental maupun seksual.
Wali kota mengatakan tidak sedikit di antara para korban yang kesulitan melapor atau tidak berani melaporkan atas tindakan kekerasan yang mereka alami.
Oleh karena itu, kata Bobby, pihaknya memberikan solusi agar para korban kekerasan perempuan diberikan rumah aman di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan yang dibuatkan tingkat lebih kecil di kelurahan."Hal ini agar permasalahan kekerasan seksual perempuan ini bisa diselesaikan maksimal," tutur Bobby.
Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang mengatakan hingga kini korban kekerasan terhadap perempuan di Indonesia semakin hari semakin banyak.
Menurut dia, kesadaran untuk berani melaporkan pelaku perlu disertai pendampingan dan penanganan terhadap korban kekerasan yang lebih baik.
Data Komnas Perempuan tahun 2022 menerima sebanyak 4.371 pengaduan warga atau meningkat sekitar 1,15 persen dibandingkan 2021 yang tercatat 4.322 kasus.
"Kami berharap agar Pak Bobby mendorong Instruksi Presiden dan Keputusan Presiden terkait penanganan kasus kekerasan perempuan agar korban segera mendapatkan penanganan," kata Veryanto.