Medan (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin meminta Pemerintah Provinsi Sumut segera mengantisipasi kondisi dan dampak deflasi tiga bulan beruntun sejak Februari 2023.
"Saya berharap pemerintah tidak lalai atau abai dengan gangguan ekonomi ini, tidak melepaskan begitu saja perputaran roda ekonomi tanpa melakukan intervensi lebih jauh," ujar Gunawan di Medan, Selasa.
Dia melanjutkan deflasi pada April 2023 yakni 0,18 persen, melanjutkan deflasi 0,31 persen yang terjadi pada Februari dan Maret 2023, adalah kondisi yang tidak biasa.
Hal itu karena pada April 2023, masyarakat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah yang biasanya menciptakan inflasi karena tingginya permintaan.
"Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Deflasi ini menunjukkan konsumsi rumah tangga di Sumut mengalami tekanan, seiring dengan penurunan harga komoditas unggulan," kata Gunawan.
Menurut dia, jika tidak diantisipasi, akibat dari deflasi akan semakin meresahkan karena ada potensi inflasi pada beberapa bulan ke depan yang disebabkan oleh cuaca.
Gunawan khawatir masyarakat Sumut akan menghabiskan uang hanya untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari sampai akhir tahun.