Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (BPS Sumut) menyatakan bahwa daya beli masyarakat di wilayahnya aman, setidak-tidaknya pada triwulan pertama 2023, meski Sumut mengalami deflasi 0,31 persen masing-masing pada bulan Februari dan Maret (month to month).
"Untuk pertanyaan apakah deflasi Sumut terjadi karena faktor daya beli, maka terjawab sudah bahwa daya beli tetap aman melihat pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan pertama 2023," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin dalam konferensi pers secara daring, diikuti di Medan, Jumat.
Berdasarkan catatan BPS Sumut, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi Sumut pada triwulan I 2023 (year on year) adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga yakni sebesar 2,83 persen.
Provinsi Sumut, secara tahun ke tahun (year on year), merasakan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,87 persen pada triwulan pertama 2023. Namun, dibandingkan triwulan keempat 2022, pertumbuhan ekonomi Sumut menurun 0,45 persen.
Adapun nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Sumut pada triwulan I 2023 mencapai Rp251,95 triliun, sementara PDRB atas dasar harga konstan 2010 (ADHK) periode yang sama yaitu Rp145,71 triliun.