Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir ingin mengembangkan perekonomian Pulau Nias agar kondisi ekonomi pulau tersebut dapat segera terangkat dan telah berbicara dengan para pemimpin di daerah untuk pengembangan jangka panjang.
“Tadi kami sudah berbicara dari hati ke hati dengan pimpinan daerah. Bagaimana bersama pemerintah pusat, kami melakukan pembangunan Nias ini secara menyeluruh. Jadi tidak parsial satu per satu. Ini yang akan disampaikan pimpinan daerah kepada Bapak Presiden sebagai prioritas pembangunan di Pulau Nias,” ujar Erick Thohir dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ada sejumlah alternatif antara lain menjadikan Nias sebagai pusat wisata, seperti Labuan Bajo dan Mandalika, atau menjadi kawasan kelautan terpadu.
Kondisi perekonomian Pulau Nias yang menjadi penekanan Menteri BUMN itu, mengingat empat kabupaten yang ada di pulau paling Barat Indonesia ini tergolong tertinggal, termasuk jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain di Sumatera Utara.
"Pulau Nias ini ada empat kabupaten yang terendah dalam ekonominya. Kalau kita lihat sebagai bagian Provinsi Sumatera Utara, ada empat kabupaten diantaranya, yang terendah perekonomiannya ya di sini,” ujar Erick Thohir.
Baca juga: Menteri Erick: Operasi pasar BUMN agar harga sembako tetap stabil
Sebelumnya Erick Thohir mendapatkan kehormatan dari masyarakat Pulau Nias, berupa pengakuan menjadi bagian dari Marga Zebua. Dengan kehormatan ini, Erick Thohir telah dianggap sebagai warga Pulau Nias.
Bagi Erick Thohir gelar tersebut merupakan sebuah kehormatan, sekaligus tanggung jawab untuk mendampingi masyarakat Nias agar segera terangkat kondisi perekonomiannya.
“Ini adalah sebuah kehormatan luar biasa bagi saya sebagai bagian dari warga Zebua dan menjadi bagian dari warga Pulau Nias. Karena itu, tidak mungkin kita meninggalkan saudara -saudara kita yang tertinggal di berbagai wilayah," kata Erick Thohir.
Pemberian gelar adat Nias tersebut ditetapkan melalui musyawarah para tetua adat. Erick Thohir menyadari penyematan suatu gelar kehormatan, selalu beriringan dengan tanggung jawab dan darma bakti yang harus diemban serta dijaga.