Tapanuli Utara (ANTARA) - SMP Swasta Santa Maria Tarutung dinyatakan sebagai juara pertama Lomba Cerdas Cermat tingkat Kabupaten Tapanuli Utara, usai menyingkirkan lima regu lainnya dalam babak grand final yang digelar di Aula SMA HKBP 2 Tarutung, Selasa (4/10).
Regu utusan SMP Swasta Santa Maria Tarutung yang diisi Abraham Sihaloho, Benedecta, dan Patua Lumbantobing menjuarai LCC dengan mengumpulkan total nilai 1550 poin yang diganjar uang pembinaan sebesar Rp.10 juta plus piala dan piagam penghargaan.
"LCC ini diprogramkan Bupati Taput Nikson Nababan untuk meningkatkan daya saing dan kompetitif siswa, guru, dan kepala sekolah," terang Kadis Pendidikan Taput Bontor Hutasoit, Selasa.
Harapnya, kegiatan lomba cerdas cermat tersebut mampu menjadi wahana media untuk meningkatkan kemampuan intelektual, mental, dan karakter, serta memotivasi guru, murid dan Kasek di satuan pendidikan untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan prestasinya.
Di posisi juara kedua, regu yang diisi Medita Pangaribuan, Kirey Simanjuntak dan Keren Simanungkalit dari SMPN 3 Muara Siatasbarita, hanya berhasil menumpulkan nilai 1450 ditambah uang pembinaan sebesar Rp.7,5 juta plus piala dan piagam penghargaan.
Sementara juara ketiga diraih SMPN 2 Tarutung dengan memperoleh nilai 1300 atas nama, Rizky Sinaga, Nathanael Marpaung dan Alvardo Simarmata ditambah uang pembinaan sebesar Rp.5 juta plus piala dan piagam penghargaan.
Serta, juara harapan I SMP Swasta St Lucia Siborong-borong, harapan II SMPN 1 Muara, dan harapan III SMPN 1 Simangumban, masing-masing mendapatkan piala dan piagam penghargaan.
Kadis Bontor menerangkan, kegiatan LCC diikuti 30 regu dari 30 sekolah yang merupakan hasil seleksi di jenjang sekolah masing-masing.
Selanjutnya terbaik pertama dan kedua diseleksi di kecamatan dan menjadi utusan kecamatan untuk mengikuti LCC Tingkat Kabupaten Tapanuli Utara.
"Tadi pagi sudah terseleksi 6 sekolah terbaik untuk ke grand final," lanjutnya.
Materi cerdas cermat merupakan intisari pelajaran IPA, matematika, bahasa Inggris, bahas Indonesia, dan IPS.
Sementara, juri LCC ditunjuk kepala dinas dari unsur pengawas dan guru.
Pada sambutan dan arahannya, Bupati Taput Nikson Nababan mengatakan sangat mengapresiasi terselenggaranya LCC tingkat SMP untuk kelas delapan dan kelas sembilan.
"Saya teringat zaman saya SD tahun 80 an tamat SMA tahun 1991, selalu ada cerdas cermat antar sekolah tingkat kecamatan. Siapa juara pertama tingkat kecamatan naik ke tingkat kabupaten. Dulu kita selalu berlomba untuk ikut jadi peserta.
Sehingga, pada 2019, Bupati Nikson memerintahkan dinas pendidikan untuk membuat kegiatan cerdas cermat kembali.
"Berarti yang ikut bertanding pada LCC ini yang terbaik mewakili kecamatannya, karena melalui proses seleksi ditingkat kecamatan memilih terbaik dari yang terbaik untuk berlomba pada tingakat kabupaten," ungkap Nikson.
Kedepannya program LCC ini menjadi agenda rutin dinas pendidikan setiap tahunnya yang notabene mendukung visi-misi menjadi lumbung SDM yang berkualitas.
Pada kesempatan itu, Bupati Nikson juga didaulat untuk membacakan sejumlah pertanyaan kepada peserta LCC dalam babak rebutan nilai.