Jakarta (ANTARA) - Kylian Mbappe mengungkapkan Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta dia tetap bersama Paris Saint-Germain (PSG) daripada pindah ke Real Madrid.
Pesepak bola berusia 23 tahun itu nyaris bergabung dengan Madrid dalam status bebas transfer sebelum berubah pikiran pada saat-saat terakhir Mei lalu sampai kemudian menandatangani kontrak tiga tahun baru di PSG.
Keputusan itu mengakhiri kisah transfer paling terkenal dan paling lama dalam beberapa tahun terakhir di mana Mbappe sudah lama menjadi incaran Madrid.
“Saya tak pernah membayangkan bisa berbicara dengan presiden (Macron) tentang masa depan saya,” kata Mbappe kepada New York Times. "Gila kan, gila banget."
"Dia (Macron) bilang kepada saya: 'Saya ingin kamu bertahan," kata Mbappe. "'Saya tidak ingin kamu pergi. Kamu penting sekali bagi negara kita'... Tentu saja manakala presiden berkata seperti itu kepada Anda, maka itu penting."
Mbappe sebelumnya mengatakan proyek olahraga PSG –dan bukan pertimbangan finansial atau lainnya– yang mendasari keputusannya tetap bersama PSG.
Baca juga: Neymar dan Mbappe bawa PSG bungkam Montpellier 5-2
“Ke mana pun saya pergi, saya akan menghasilkan uang,” kata Mbappe kepada New York Times. "Saya jenis pemain seperti ini ke mana pun saya pergi."
Mbappe sudah mencetak tujuh gol dalam lima pertandingan Ligue 1 musim ini.
Dalam laga melawan Juventus pada Liga Champions, Mbappe mencetak dua gol yang membuat PSG menang 2-1.
Mbappe tidak menutup kemungkinan pindah ke Madrid suatu saat nanti karena mengaku merasa memiliki hubungan khusus dengan klub Spanyol itu.
"Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi," kata dia. "Anda belum pernah ke sana (Madrid), tapi sepertinya itu bagaikan rumah Anda atau semacamnya."