Medan (ANTARA) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Sumatera Utara, mengharapkan adanya solusi bagi nelayan kecil atas rencana pemerintah yang ingin menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi.
"Kalau pun memang harus terpaksa dinaikkan harga BBM, kita minta berilah solusi," kata Ketua HNSI Kota Medan Abdul Rahman di Medan, Senin.
Ia menjelaskan nelayan kecil menggunakan kapal lima gross ton ke bawah di Kota Medan, terutama di Medan bagian Utara ini, terdapat sekitar 13.000 nelayan melaut hingga empat mil ke tengah laut dengan mesin dompeng.
Belasan ribu nelayan ini juga berpangkalan di Jalan Young Panah Hijau, Kelurahan Labuhandeli, Medan Marelan, Kelurahan Nelayan Indah dan Kelurahan Pekan Labuhan di Medan Labuhan.
Kemudian, di Kelurahan Bagan Deli, Belawan Lama, Gudang Arang dan Uni Kampung di Kelurahan Belawan I, Kelurahan Belawan II, Kelurahan Belawan Bahagia dan Kelurahan Belawan Bahari di Medan Belawan.
"Bila perlu ditinjau ulang nelayan-nelayan itu, nelayan kecil mana yang pantas dan layak mendapatkan BBM subsidi itu. Jadi kita minta solusi dari pemerintah," ujar Abdul Rahman.
Baca juga: Polres Asahan tangkap pelaku pencurian di rumah dinas Bupati Asahan
Diketahui, pemerintah sedang menyiapkan skema perubahan kebijakan harga BBM pertalite, agar kuota disubsidi mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun ini sesuai pagu APBN 2022.
Adapun belanja subsidi dan kompensasi yang dikucurkan pemerintah hingga Agustus 2022 mencapai Rp502,4 triliun terdiri atas subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi energi Rp293,5 triliun.
"Solusinya bagaimana nelayan kecil diberi ruang khusus. Tapi betul-betul nelayan kecil di data dengan benar agar mereka terbantu. Walau BBM Rp100 ribu per liter, tapi nelayan kecil bisa melaut," ujarnya.