Medan (ANTARA) - Sejumlah pemilik usaha mikro warung nasi meminta pemerintah menurunkan harga telur ayam ras yang mengalami kenaikan menjadi Rp1.700 per butir di Kota Medan, Sumatera Utara.
"Naik semua bahan pokok, kalau telur sejak dua pekan lalu dari harga Rp1.500 per butir jadi Rp1.700," ucap Perawati (41), pemilik warung nasi di Jalan Masjid, Medan, Minggu.
Dalam sehari, ujar dia, pihaknya membutuhkan empat papan atau 120 butir telur ayam ras untuk diolah menjadi lauk di antaranya telur dadar dan mata sapi.
Kenaikan harga itu memberatkan pedagang mikro seperti dirinya, sembari berharap harga telur bisa segera turun lagi dan stabil. "Sudah dua pekan lalu, naik terus harganya," jelas Perawati mengulangi.
Dharma (35), pemilik rumah makan Padang di Jalan Karya Jaya, Medan, mengaku omzet makanannya berkurang akibat kenaikan sejumlah bahan pokok, terutama harga telur ayam ras.
"Kalau menaikkan harga makanan, kami tidak berani. Langganan kami bisa lari beli makanan di tempat lain," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis, mengatakan hingga kini pihaknya masih terus memantau faktor penyebab kenaikan harga telur ayam ras di pasaran.
Data Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan pada Jumat (19/8), menyebut kebutuhan telur ayam ras sebanyak 2.516,43 ton per bulan atau 83,88 ton per hari, sementara persediaan sekitar 9.420 ton.
"Saya lihat dulu di distributornya bagaimana. Cukup enggak telurnya di pasaran. Memang pakan ternak saat ini naik, sehingga harga telur ikut naik," tuturnya.
Pemilik warung nasi minta harga telur ayam ras di Medan diturunkan
Minggu, 21 Agustus 2022 23:29 WIB 2397