Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menyebut seluruh tenaga kesehatan (nakes) di daerah ini memiliki peran penting untuk menyukseskan program Medan Medical Tourism atau wisata medis di Medan.
"Seluruh nakes miliki peran penting mendukung Medan Medical Tourism yang digagas oleh Pak Wali Kota Medan," terang Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman di Medan, Kamis (21/7).
Hal ini disampaikan dia usai menghadiri lokakarya program pengembangan keprofesian berkelanjutan (P2KB) tenaga kesehatan yang digelar Kementerian Kesehatan di Medan.
Pemerintah Kota Medan mengharapkan seluruh nakes di daerah ini bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat sebagai wujud mendukung wisata medis di daerah setempat.
Ia melanjutkan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan tersebut bisa sejalan dan berbanding lurus dengan apa yang didapat oleh para nakes tersebut.
Sebab, katanya, para nakes ini sudah menjalani proses pendidikan keprofesian yang tidak mudah untuk akhirnya bisa menjadi seorang nakes yang profesional.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan drg Arianti Anaya, MKM membuka lokakarya dengan peserta, di antaranya anggota Ikatan Bidan Indonesia dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia.
"Ini menjadi peran kita bersama, para pemangku kepentingan. Mudah-mudahan ada formulasi yang mendukung peningkatan kesejahteraan para nakes, sehingga pelayanan ke masyarakat semakin baik," katanya.
Wali Kota Medan Bobby Nasution telah mengukuhkan pengurus dewan Medan Medical Tourism Board disaksikan seluruh wali kota peserta raker Komwil I Apeksi di Medan, Kamis (30/6).
Pengurus Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Sumatera Utara menyebutkan ada tujuh rumah sakit disiapkan untuk mendukung program wisata medis di Kota Medan.
Ketujuh rumah sakit itu, yakni RSUP H Adam Malik, RSUD dr Pirngadi Medan, RS Putri Hijau, RS Murni Teguh, RS Siloam, RS Columbia Asia dan RS Royal Prima bersama tujuh biro perjalanan wisata.
