Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mencanangkan revitalisasi Lapangan Merdeka di Medan, Sumatra Utara, yang merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, secara resmi saya nyatakan revitalisasi Lapangan Merdeka di Medan, Sumatra Utara, dimulai," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.
Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan salah satu bagian yang direvitalisasi adalah pendopo, yang akan dibuat menjadi panggung rakyat.
Selain itu, Lapangan Merdeka Medan juga akan diintegrasikan dengan stasiun kereta api untuk mendukung pembangunan kawasan rendah karbon dan memperkuat potensinya sebagai transit hub dan transit oriented development (TOD).
Baca juga: Presiden Jokowi imbau masyarakat atur jarak antarkehamilan ibu
Nanti, jadi buat panggung rakyat dan ini kami buat dua lantai tapi ke bawah. Di bawah nanti ada bangunan yaitu bangunan pertama museum dan ruang pertemuan, dan ini integrated antara Lapangan Merdeka dan stasiun yang nanti akan kami buka aksesnya," kata Bobby.
Dalam panel juga dijelaskan secara tertulis terkait konsep utama revitalisasi Lapangan Merdeka Medan adalah pelestarian ruang kota bersejarah dan dinamika rancang kota kontemporer.
Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan akan mempertahankan pohon trembesi tua dan karakter lapangan terbuka untuk melestarikan nilai signifikansi sejarah dan cagar budaya.
Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan juga dilakukan sebagai upaya konservasi lingkungan alam melalui konsep rain garden dan sponge city. Selainitu, revitalisasi ini juga diharapkan akan menciptakan kembali ruang publik sebagai ruang perjumpaan dan ruang interaksi antarwarga kota.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi.