Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki sepakat mengoptimalkan anggaran BUMN untuk belanja produk koperasi dan UMKM khususnya dengan nilai tender di bawah Rp400 juta.
"BUMN sebetulnya tugasnya ada tiga yakni pembiayaan, pendampingan, dan membuka akses pasar. Tapi kita tidak mungkin membuka akses pasar sendiri tanpa dukungan kementerian lain, jadi perlu sinergi," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut Erick, kolaborasi tersebut menguatkan komitmen bersama yang sudah dilakukan dirinya dan Menkop UKM melalui inisiatif platform digital Pasar Digital atau PaDi UMKM yang mempertemukan seluruh BUMN dengan pelaku UMKM. Hingga 25 April 2022, sudah ada lebih dari 15.000 UMKM tergabung dalam PaDi UMKM dengan transaksi yang tercatat mencapai Rp20 triliun.
Baca juga: Menteri Erick Thohir imbau publik dukung pelaku UMKM disabilitas
Komitmen Erick Thohir untuk mendukung produk koperasi dan UMKM juga ditegaskan pada acara Afirmasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Bangga Buatan Indonesia pada 25 April 2022. Pada saat itu, Menteri BUMN menegaskan akan mencopot direksi BUMN yang tidak menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo terkait peningkatan pembelian dan pemanfaatan produk UMKM dalam negeri.
“Ada lebih dari 100 hotel BUMN yang kita gabungkan. Nanti semua produknya harus didukung UMKM dengan Sarinah yang menjadi agregatornya. Jadi brand-nya Sarinah tapi produk belakangnya sebenarnya UMKM semua,” kata Erick.
Begitu pula untuk fasilitas publik milik BUMN yang lain misalnya rumah sakit, juga akan diupayakan untuk menggunakan produk-produk dari koperasi dan UMKM.
Sementara itu, Menkop UKM Teten Masduki mengatakan bahwa produk UMKM saat ini berkualitas dan mengikuti tren masyarakat yang meminati produk yang unik dan langka. Sebab, sebagian besar KUMKM di tanah air merupakan penghasil produk artisan yang memiliki keunikan dan tidak diproduksi secara banyak.
"Produk UMKM tidak kalah dengan produk industri, karena ini produk artisan dan ini jadi keunggulan karena barangnya langka, jadi semakin langka semakin bagus," ujar Teten Masduki.
Oleh karena itu, ia mendorong kementerian/lembaga dan BUMN untuk mengoptimalkan belanja produknya pada produk dan jasa KUMKM yang kini terus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya.
Teten juga menyatakan bahwa saat ini Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyiapkan hadirnya UMKM masa depan yang berbasis inovasi dan teknologi. UMKM juga diharapkannya dapat memiliki daya saing dan siap untuk memasuki pasar global.
"Kita juga ingin siapkan masa depan UMKM kita yang berbasis inovasi teknologi. Peta jalannya sudah ada, ini sudah kita siapkan dan sekarang tinggal kita bentuk kolaborasi dengan semua pihak," katanya.
Saat ini UMKM pun sedang dipromosikan dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia, di mana ini menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan produk UMKM unggulan ke mata dunia. Saat ini KemenKopUKM tengah fokus untuk mempromosikan beragam produk UMKM yang sudah dikurasi untuk unjuk gigi di berbagai perhelatan side event G20.
“Kami ingin mendorong UMKM agar siap masuk pasar global," kata Teten.