Jakarta (ANTARA) - Studi baru dari Universitas Toronto yang diterbitkan dalam jurnal "Pediatrics" menyebutkan anak-anak yang menjalankan diet vegetarian memiliki pola pertumbuhan dan ukuran nutrisi yang serupa dengan anak-anak pemakan daging.
Walau demikian, penelitian juga menggarisbawahi anak vegetarian cenderung kekurangan berat badan sehingga para ahli menekankan perlunya perhatian khusus saat merencanakan diet vegetarian pada anak.
Senada, dokter anak di Nationwide Children's Hospital Dr. Amrik Singh Khalsa mengatakan bahwa anak-anak dengan diet vegetarian tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam skor pertumbuhan atau nutrisi.
"Sebagai catatan, perlu ada variasi dalam diet vegetarian dan penting untuk melakukan penelitian pola diet lebih dalam,” katanya kepada Healthline, dikutip Minggu.
Baca juga: Dinas Pariwisata Medan ingatkan pengunjung patuhi prokes di libur Lebaran
Studi tersebut juga mencatat anak-anak yang mengonsumsi susu sapi memiliki kadar kolesterol lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak.
Menurut Dr. Amy Sapola, seorang dokter farmasi dan bergelar sarjana di bidang nutrisi, yang juga perlu digarisbawahi bahwa kolesterol memiliki peran penting untuk membangun sel-sel sehat dan digunakan oleh tubuh untuk memproduksi hormon.
"Namun, jika kadar kolesterol sangat tinggi, ini bisa menjadi tanda familial hypercholesterolemia, yang sangat jarang terjadi, tetapi memerlukan evaluasi lebih lanjut dan pengobatan potensial," tambahnya.
Menurut para ahli, faktor terpenting untuk memberikan nutrisi pada anak adalah variasi. Berikut beberapa saran bagi orang tua menambahkan lebih banyak variasi pola makan vegetarian pada anak.
Cobalah berbagai rasa, tekstur, dan warna
Ketika anak-anak mulai makan makanan padat, Sapola merekomendasikan agar mereka diperkenalkan dengan berbagai sayuran yang berbeda dengan rasa, tekstur, dan warna yang berbeda.
"Pastikan ada variasi dalam makanan, termasuk berbagai warna sayuran, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan telur dari ayam betina yang dibesarkan di padang rumput," katanya.
Untuk membantu perencanaan makan, dia menyarankan agar orang tua dapat memberikan enam variasi rasa dalam makanan seperti manis, asin, asam, pedas, pedas, dan sepet.
Khalsa menambahkan orang tua juga dapat menyuguhkan variasi warna pada makanan mulai dari buah-buahan, sayuran, hingga kacang-kacangan.
"Ini akan membantu anak-anak mendapatkan keseimbangan nutrisi dan zat gizi mikro yang tepat dan mencegah kekurangan zat gizi makro atau mikro," kata Khalsa.
Beri anak kesempatan untuk memilih
Sapola mengatakan perlunya orang tua untuk membiarkan anak-anak memilih jenis dan jumlah makanan yang tersaji di dalam piring.
"Ini bisa menjadi tantangan bagi orang tua, tetapi bisa menjadi cara untuk menata ulang makan malam, menyajikan bahan-bahan secara terpisah dan membiarkan anak-anak menyusun makanan ke dalam piring mereka sendiri," tambahnya.
Tingkatkan nutrisi dengan makanan segar
"Beli dan siapkan makanan segar untuk menjaga kandungan nutrisinya," kata Sapola.
Hal tersebut juga berarti agar orang tua menghindari sayuran yang terlalu matang ketika menumis, memanggang, atau mengukus.
Ia menambahkan orang tua juga dapat mencoba menambahkan minyak zaitun ke sayuran untuk membantu meningkatkan penyerapan vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak.