Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat penduduk Indonesia yang menerima vaksin COVID-19 dosis ketiga sebagai penguat atau booster kini menjadi 40.990.714 orang setelah ada tambahan 23.675 orang.
Berdasarkan data yang diterima di Jakarta, Sabtu, selain itu juga ada tambahan 18.407 orang yang mendapatkan vaksin dosis kedua. Terakumulasi sejauh ini 165.632.168 penduduk Indonesia sudah menjalani dosis kedua vaksinasi COVID-19.
Sementara itu, pada hari ini tidak ada tambahan penerima vaksin dosis pertama yang berarti jumlah masyarakat yang menerima suntikan pertama vaksin COVID-19 tetap 199.346.528 orang.
Baca juga: Dokter: Tidak benar Hepatitis akut berat berhubungan dengan vaksin
Pemerintah menargetkan 208.265.720 orang di Indonesia menjalani vaksinasi COVID-19 untuk mendapatkan kekebalan komunal terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 tersebut.
Data Satgas Penanganan COVID-19 juga memperlihatkan tambahan 218 orang yang terkonfirmasi COVID-19, disertai tambahan pasien pulih 307 orang dan 14 orang meninggal dunia.
Terkait vaksin COVID-19, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) mengatakan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau acute hepatitis of unknown aetiology yang menyerang anak-anak baru-baru ini tidak terkait dengan vaksin COVID-19.
"Hepatitis akut berat ini tidak dikaitkan dengan vaksin COVID-19. Karena sebagian besar dari kasus yang muncul saat ini belum divaksin. Justru belum divaksin karena kebanyakan adalah anak di bawah umur enam tahun," kata Muzal dalam wawancara dengan media secara virtual pada hari ini.
Bahkan, ujarnya, kasus yang ditemukan di Inggris, termasuk pasien yang berusia di bawah dua tahun, menjadikan mereka belum mendapatkan vaksin COVID-19.