Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan 20 makam di tempat pemakaman umum (TPU) Kristen Simalingkar B, Medan Tuntungan, rusak akibat terdampak longsor tergerus arus Sungai Babura.
"Ada 20 makam terdampak longsor, tapi 15 makam di antaranya sudah dibangun kembali. Tiga lagi proses pembangunan, dan dua makam masih hilang," ucap Bobby di Medan, Kamis.
Hal ini ditegaskannya usai meninjau langsung kondisi di TPU Kristen Simalingkar B, bersama sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Medan.
Dalam peninjauan itu, ia langsung menginstruksikan untuk membangun posko informasi pengaduan bagi masyarakat yang makam keluarganya terdampak longsor.
Wali kota menerangkan, 20 makam yang mengalami longsor, termasuk dua makam di antaranya hanyut terbawa arus yang berada di pinggir bibir Sungai Babura.
Untuk diketahui, curah hujan yang terjadi di gunung Kabupaten Deli Serdang sejak Ahad (17/4) malam hingga Senin (18/4), telah menyebabkan debit Sungai Babura meningkat, sehingga makam pinggir sungai terdampak.
Wali kota juga menerangkan, bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) II untuk membangun beronjong agar peristiwa ini tidak terulang lagi.
"Besok akan langsung sampaikan ke BWS. Sebab ini ranah mereka, dan kegiatan teknis kita di area sungai harus lapor ke mereka," terang Bobby.
Camat Medan Tuntungan, Harry Tarigan, mengaku makam yang mengalami longsor itu tepat di samping Sungai Babura.
"Selama dua hari belakangan ini kan hujan deras di gunung, dan air di Sungai Babura menjadi meningkat, sehingga TPU ini mengalami longsor. Ini juga karena faktor alam," katanya.