Medan (ANTARA) - Sebagai bentuk transformasi pendidikan guna mewujudkan generasi emas yang unggul, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui Permendikbud No 3/2020, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar lain di luar program studinya.
Sebagai salah satu pelaksana pendidikan vokasi, Kementerian Pertanian (Kementan) turut memaksimalkan peran pendidikan vokasi pertanian untuk menghasilkan SDM milenial yang andal, salah satunya dengan transformasi kurikulum untuk mendukung Program MBKM.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini melalui pendidikan vokasi pada Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] akan hadir para petani milenial yang berkualitas.
"Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial," kata Mentan Syahrul.
Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator)," kata Dedi.
Polbangtan Medan selaku unit pelaksana teknis menjalin kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara II (PTPN) dan berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan dalam pelaksanaan magang di PTPN II mendukung Program MBKM.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan program magang bertujuan turut serta dalam mengawal, mengevaluasi dan mensukseskan kegiatan tebang, muat, dan angkut tebu giling pada 2022.
"Polbangtan Medan kolaborasi dengan Politeknik LPP Yogyakarta melaksanakan Pembekalan Magang Industri Batch II di PT Perkebunan Nusantara II," kata Yuliana di Medan, Senin (11/4).
Rektor ITSI Medan, Aries Sukariawan menambahkan bahwa peserta magang industry batch II pada PTPN II akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk disebar ke beberapa kebun unit kerja PTPN II seperti Kebun Kwala madu, Kebun Kwala Bingai, Kebun Bulu Cina, Kebun Tandem hilir, Kebun Helvetia dan Kebun Sei Semayang.
Tampak hadir Wakil Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan Giyanto; Kabag Kemahasiswaan Pada Mulia Raja; Kepala Prodi Budidaya Perkebunan Eka Bobby Febrianto dan Nurliana Bidang Unit Kerjasama dan Pelayanan Strategi;
Henry Hutabarat selaku Manajer Kebun Bulucina PTPN II dan Suwitno selaku Risbang PTPN II yang memberikan pembekalan teknis terkait pelaksanaan magang di lapangan.