Medan (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meminta mafia penyalur Pekerja Migrain Indonesia (PMI) ilegal ditindak tegas.
"Selama ini kita tidak mengetahui siapa agennya. Otomatis mereka tak menggunakan agen, tapi calo atau sindikat. Oleh karena itu, mafia penyalur PMI yang tertangkap penegak hukum harus serius menerapkan hukuman yang setimpal sehingga ada efek jera," tegas Kepala BP2MI Benny Rhamdani, Rabu (9/3).
Hal itu, ditegaskan Benny Rhamdani usai kegiatan Rapat Kordinasi Terbatas Sosialisasi Undangan-undangan Nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumut di Jalan Sudirman, Kota Medan.
Benny menyebutkan BP2MI mencatat 4,6 juta PMI Ilegal yang bekerja di luar negeri. Sedangkan 4,4 juta PMI legal sedang bekerja dengan penempatan di sejumlah negara.
"Angka PMI ilegal lebih banyak ketimbang legal. Oleh karenanya, BP2MI mengandeng TNI/Polri, Kejagung, Kemenkopolhukam dan Kemenlu untuk menindak tegas terhadap penyaluran PMI ilegal. Jangan sampai negara kalah dengan mafia sindikat perdagangan manusia," sebutnya.
Benny menjelaskan dalam kurun waktu tiga bulan, Januari hingga pekan pertama bulan Maret 2022. Polda Sumut dan TNI Angkatan Laut sudah menggagalkan penyeledupan PMI ilegal sebanyak 14 kali dan penyelamatan 489 anak-anak bangsa.
"BP2MI menginginkan tidak hanya menyelamatkan ratusan anak-anak bangsa yang diberangkatkan tidak resmi. Tetapi, memiskinkan mafia penyalur PMI ilegal dengan menghancurkan alat-alat transportasi yang digunakan selama ini untuk perjalanan laut seperti perahu-perahu," jelasnya.
Terhadap jutaan PMI ilegal yang bekerja di luar negeri, kata Benny negara harus hadir melindunginya.
Sebab, mereka kerap mendapatkan
kekerasan seksual, gaji tidak dibayarkan karena tidak memiliki kontrak kerja. Kemudian dijualbelikan dari majikan satu ke majikan yang lainnya. Ada juga kekerasan di atas kapal, untuk menghindari hukum, mayatnya dibuang ke laut.
"Dengan permasalahan itu, BP2MI mengajak seluruh pihak berkolaborasi untuk membongkar sindikat mafia penyalur PMI ilegal. Karena, ini pekerjaan oknum untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya dari bisnis jual belikan anak-anak bangsa," pungkasnya.