Medan (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat pelamar pekerja migran Indonesia (PMI) untuk wilayah Sumatera Utara terbanyak di Indonesia dalam program G to G ke Jepang pada 2023.
"Untuk kerja di nurse (Kangoshi) dan careworker (Kaigofukushishi) itu di Sumut sebanyak 218 PMI kandidat dari 641 kandidat dari 19 lokasi yang ada di Indonesia," ujar Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika BP2MI Seri Ulina Tarigan di Medan, Selasa.
Ia mengatakan jumlah tersebut hampir setengah dari kandidat calon PMI yang mengikuti program G to G Jepang. Untuk itu, kata Ulina dari 218 kandidat yang telah mengikuti ujian keperawatan hari ini diselenggarakan di dua tempat yaitu di Poltekkes Kemenkes sejumlah 177 orang dan 41 orang lainnya mengikuti ujian di Kantor BP3MI Sumut di Jalan Pendidikan No 357.
Baca juga: BP3MI Sumut antisipasi TPPO dengan cara sosialisasi pada masyarakat
Dengan jumlah tersebut, menunjukkan kata Ulina daerah ini memiliki potensi yang sangat baik di sektor keperawatan atau kesehatan untuk bekerja ke Jepang dan dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota Wilayah Sumut dapat menjalankan tugas dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pelatihan bagi warganya sebagaimana yang diamanatkan di pasal 41 UU 18 Tahun 2017 tentang pelindungan pekerja migran Indonesia.
"Untuk itu, harapan kami dari BP2MI/BP3MI Sumut kiranya Pemerintah Kab/Kota Wilayah Sumut dan stakeholder dapat berkolaborasi untuk membangun kerjasama dalam penyiapan calon tenaga kerja yang siap bekerja ke luar negeri, dan BP2Mi/BP3MI Sumut Siap berkolaborasi demi peningkatan Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia" ujar Ulina.
Dia menambahkan untuk selanjutnya setelah mengikuti tes ujian, nantinya akan tersaring sebanyak 450 kandidat PMI seluruh Indonesia untuk dilakukan interview.