Batubara (ANTARA) -
Polres Batubara, Polda Sumatera Utara siap menjalankan instruksi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo terkait penerapan disiplin nasional.
"Kami patuhi karena telah tertanam di jiwa sebagai insan Bhayangkara yang memiliki semangat nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya dengan taat serta setia dalam pelaksanaan tugas ke depan," ujar Jose.
Hal itu disampaikan lulusan Akademi Kepolisian Tahun 1999 saat mengikuti zoom meeting Rapim Polri Tahun 2022, Rabu (2/3).
Sebelumnya, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo membuka Rapat Pimpinan (Rapim) Polri tahun 2022 di Gedung Auditorium STIK-PTIK, Jakarta Selatan.
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Kepolisian Republik Indonesia meminta jajarannya untuk menjalankan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Instruksi dimaksud terkait penerapan disiplin nasional dengan menanamkan nilai-nilai yang ada di dalam Tribrata, Catur Prasetya serta aturan lain yang mengikat dalam kode etik dan disiplin Polri.
"Ini perlu ditanamkan di dalam individu dan dikembangkan menjadi satu kebiasaan dan kita bawa menjadi disiplin nasional," ujar Kapolri.
Tak lupa, Kapolri juga mengingatkan tak hanya anggota Polri yang memiliki aturan. Namun juga berlaku untuk istri dan anak anggota Polri.
Menurutnya, seluruh keluarga besar Polri memiliki aturan dan disiplin yang berbeda dengan masyarakat sipil, sehingga harus taat dan tunduk pada aturan tersebut.
"Karena itu yang membedakan TNI-Polri dan masyarakat sipil," terangnya.
Mantan Kabareskrim Polri menuturkan anggota Polri memiliki kewenangan yang berbeda dengan masyarakat sipil, namun di sisi lain ada kebebasan yang hanya ada di masyarakat sipil seperti kebebasan berpendapat dan berekspresi. Hal ini disebabkan karena politik yang dianut Polri adalah Politik Negara.
"Terkait policy nasional maka garisnya Polri harus mendukung kebijakan nasional, program nasional. Ini harus dikenal oleh seluruh keluarga besar kita khususnya anggota Polri," tuturnya.
Lebih lanjut, Kapolri jika terjadi sesuatu dengan keluarga besar Polri, termasuk anak dan istri tentunya akan berhubungan langsung dengan posisi anggota Polri baik sebagai anggota maupun dalam organisasi.
Mantan Kapolda Banten ini juga mengatakan bahwa apa yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa anggota TNI-Polri mengenal demokrasi, karena sudah mendukung dan mengawal seluruh kebijakan dari Pemerintah.
"Politik polisi adalah politik berjalan sehingga tentunya hanya satu kebijakan negara dan satu-satunya kebijakan negara yang mendukung, mengawal dan mendorong agar kebijakan negara atau nasional," katanya.
Ia pun mengingatkan bahwa doktrin anggota Polri adalah taat, setia dan setia kepada pimpinan tertinggi negara. Untuk itu, Kapolri meminta jajarannya untuk selalu mengingat dan menerapkan hal tersebut.
"Maka hanya ada kata siap dan laksanakan, ini yang saya ingatkan ke rekan-rekan," tegas Kapolri.
Terakhir, Kapolri juga menuturkan kepercayaan publik terhadap Pemerintah saat ini meningkat. Hal ini tentunya ada kontribusi dari jajaran Polri. Sebab, kepercayaan publik terhadap pemerintah berbanding lurus dengan kepercayaan publik terhadap Polri.
"Pada saat kepercayaan publik terhadap Polri naik maka kepercayaan publik ke pemerintah naik. Ini menjadi bekal untuk melaksanakan tugas dengan baik khususnya di tahun-tahun yang ketidakpastian ketidakpastian. terlepas dari semua ini. Yang kita lakukan adalah untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negara," tutup Kapolri.