Medan (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) mengatakan terjadi sedikitnya 2.568 pelanggaran lalu lintas dalam dua hari pelaksanaan Operasi Keselamatan Toba 2025.
"Operasi Keselamatan Toba 2025 bertujuan untuk menekan angka kecelakaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas," ujar Plt Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem di Medan, Rabu.
Yudhi mengatakan dari 2.568 pelanggaran lalu lintas di wilayah Sumut itu ditangani dengan 1.533 teguran, 1.242 tilang manual, 145 Sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
"Operasi ini tidak hanya fokus pada penindakan, tapi juga edukasi agar masyarakat lebih memahami aturan dan pentingnya keselamatan di jalan raya,” kata Yudhi.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas demi menciptakan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) yang lebih baik di Sumatera Utara.
"Operasi Keselamatan Toba 2025 akan terus berlangsung dengan pendekatan yang lebih humanis dan berbasis edukasi," tutur Yudhi.
Polda Sumut mengerahkan sebanyak 1.983 personel dalam kegiatan Operasi Keselamatan Toba 2025 yang berlangsung mulai 10 hingga 23 Februari.
Dari 1.983 personel yang dilibatkan tersebut, sebanyak 100 personel Satgas Polda Sumut dan 1.883 personel satuan tugas kewilayahan.
Operasi ini dilaksanakan selama 14 hari dengan target masyarakat pengguna jalan, kendaraan angkutan umum dan pribadi, titik lokasi rawan kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, kegiatan masyarakat dalam berlalu lintas yang dapat menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas juga menjadi target operasi.