New York (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka naik, dengan Indeks S&P 500 bergerak di sekitar rekor tertinggi pada hari Selasa (28/12/2021).
Hal tersebut seiring keyakinan pada ekonomi AS membantu investor mengabaikan kekhawatiran atas hambatan perjalanan akibat Omicron dan penutupan pertokoan, yang memperpanjang reli empat hari Wall Street di tengah volume perdagangan yang tipis.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada hari Senin mempersingkat waktu isolasi bagi orang Amerika dengan kasus COVID-19 tanpa gejala menjadi lima hari dari sebelumnya 10 hari.
Pembaruan CDC seiring dengan persetujuan pil baru dan lebih banyak vaksin untuk memerangi COVID-19, telah membantu investor mengatasi sentimen ribuan pembatalan penerbangan dan Apple Inc yang menutup tokonya di New York karena kasus yang melonjak, sehingga tiga indeks utama mencapai keuntungan bulanan.
"Perubahan kebijakan itu mengirimkan pesan bahwa itu (Omicron) menjadi lebih seperti flu dan berkurang dari varian yang kita lihat sejak awal ketika kita tidak memiliki perawatan, tidak ada vaksin dan itu jauh lebih mematikan," kata Thomas Hayes, Anggota Direksi Great Hill Capital di New York.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq pada hari Senin membukukan reli empat hari terbaik mereka sejak November 2020, dengan Indeks S&P 500 ditutup pada rekor.
Di antara 11 sektor utama Indeks S&P 500, delapan diperdagangkan lebih tinggi pada hari Selasa dengan sektor keuangan memimpin kenaikan.
Pada 09:44 waktu setempat Indeks Dow Jones Industrial Average naik 114,24 poin, atau 0,31 persen menjadi 36.416,62. Indeks S&P 500 bertambah 7,62 poin atau 0,16 persen menjadi 4.798,81, dan Indeks Komposit Nasdaq meningkat 3,97 poin, atau 0,03 persen, menjadi 15.875,23.
Beberapa perusahaan megacap telah melambung dalam reli baru-baru ini, dengan saham Tesla Inc naik 0,8 oersen setelah melonjak hampir 22 persen nilainya selama empat sesi terakhir. Sedangkan Apple merosot 0,4 persen setelah nyaris menjadi perusahaan AS pertama yang mencapai 3 triliun dolar AS dalam kapitalisasi pasar praperdagangan.
Saham Boeing bertambah 1,9 persen ketika Indonesia mencabut larangan 737 MAX perusahaan, setelah tiga tahun kecelakaan salah satu pesawat Boeing yang menyebabkan hilang nyawa 189 orang.