Tanjungbalai (ANTARA) - Sakinem (67 tahun) warga Kota Tanjungbalai mengaku sangat terbantu dengan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dalam mengakses pelayanan kesehatan, tidak terkecuali untuk peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Lansia penduduk Kecamatan Datuk Bandar itu menyatakan bahwa ia merupakan peserta PBI yang telah menerima manfaat program JKN-KIS. Sehingga berbagi pengalamannya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan (berobat).
Menurutnya, beberapa tahun lalu ia memang sudah sakit-sakitan seperti reumatik dan darah tinggi. Setelah suaminya meninggal tahun 2013 lalu, ia jadi sering sesak napas dan dada sakit jika batuk. Beberapa tahun belakangan ini semakin parah.
Baca juga: Jalan provinsi sepanjang 1,6 kilometer di Tanjungbalai diperbaiki tahun depan
"Saya memeriksakan kesehatan. Hasilnya dokter mengindikasikan adanya gangguan pada paru-paru dan menyarankan untuj membatasi aktivitas agar tidak mengalami kelelahan yang berlebihan," ujar Sakinem di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tanjungbalai, Kamis (16/12).
Wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai asisten rumah tangga sekaligus pengasuh anak tersebut mengaku merasakan pelayanan yang baik saat memanfaatkan JKN-KIS miliknya, dan kedatangannya ke kantor BPJS Kesehatan mengecek kepesertaan JKN-KIS miliknya.
Sakinen melanjutkan, karena sering sesak napas dan dada sakit, dengan menggunakan kartu JKN-KIS PBI miliknya ia memeriksakan kesehatan pada dokter poli di RSUD Dr.Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai.
Setelah dilakukan rontgen, dokter menyatakan paru-parunya kotor dan harus menjalani beberapa kali pengobatan dan atas saran dokter agar tidak terlalu banyak beraktivitas yang membuat lelah, membuat dada sesak dan sakit ketika pernafas.
“Alhamdulillah, selama menjalani perobatan menggunakan JKN-KIS saya merasakan pelayanan yang baik dari Puskesmas dan rumah sakit. Berobat juga mudah. Anak saya juga pernah menggunakan untuk operasi caesar dan juga mendapat pelayanan yang bagus. Pokoknya, selama memakai JKN-KIS saya tidak ada keluhan,” ujar Sakinem.
Nenek tujuh orang cucu tersebut juga bersyukur karena saat rutin periksa ke dokter mau pun mengambil obat tidak pernah dimintai biaya apapun baik di Puskesmas atau rumah sakit.
"Di masa saya tua ini JKN-KIS sangat membantu saya. Peserta lain juga pasti merasakan seperti yang saya alami. Harapannya semoga banyak orang yang merasa terbantu dengan JKN-KIS,” kata Sakinem.
Lansia warga Tanjungbalai mengaku terbantu dengan program JKN-KIS
Senin, 20 Desember 2021 18:50 WIB 1518