Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan Bobby Nasution memastikan berbagai fasilitas "treatment" (perawatan) berjalan lancar untuk mencegah lonjakan kasus gelombang ketiga COVID-19 yang diperkirakan akhir tahun ini.
"Seperti oksigen, ruangan, obat-obatan dan lain sebagainya, itu masuk ke treatment. Tapi sebisa mungkin treatment tetap kita persiapkan," kata Bobby di Medan, Senin (15/11).
Meski demikian, Pemkot Medan kini fokus kepada tindakan pencegahan dengan terus mengimbau masyarakat tetap memperketat penerapan protokol kesehatan.
Baca juga: Wali Kota Medan terapkan buku paduan Natal-Tahun Baru untuk cegah COVID-19
Selain treatment, ujar Bobby, pihaknya menggalakkan tracing (pelacakan), khusus bagi sembilan atau 15 orang yang kontak erat terhadap seorang pasien terkonfirmasi COVID-19.
Laporan Satgas COVID-19 Kota Medan hingga Ahad (14/11) menyebut, kasus konfirmasi COVID-19 ada 48.058 kasus, di antaranya sembuh 47.076 kasus, dirawat 65 kasus, dan meninggal 917 kasus.
"Tapi yang paling penting protokol kesehatan, dan serbuan vaksinasi. Ini yang harus terus menerus kita ingatkan masyarakat," ujar Bobby.
Data Dinas Kesehatan Kota Medan menyebut, 43 rumah sakit yang menjadi rujukan pasien COVID-19 memiliki tempat tidur 8.292 unit, dan dua tempat isolasi yakni eks Hotel Soechi dan Gedung P4TK Medan.
"Tapi jangan kita bilang, kita sudah ada ruangan dan punya tempat. Seolah-olah, kita siap gelombang ketiga menampung sebanyak-banyaknya korban COVID-19. Kita tidak mau seperti itu," tegas Bobby.
"Kalau bisa ruangan yang kita siapkan, tidak terpakai. Caranya, itu tadi. Protokol kesehatan, vaksinasi, dan tetap kita lakukan tracing serta testing," terang Bobby.