Samosir (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, membuka kegiatan Pengembangan Atraksi Seni Budaya di Kaldera Toba Nomadic Escape yang diinisiasi oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan inovasi pelaku ekonomi kreatif mengenai atraksi seni budaya, Rabu (10/10).
Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan itu menyampaikan rasa bangga karena di kawasan Danau Toba banyak warisan budaya yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pariwisata, salah satunya adalah musik tradisional Batak.
Di samping itu banyak juga seniman Batak yang hebat dan berhasil mengangkat musik tradisional Batak tampil di tingkat nasional maupun internasional. Termasuk trainer pada kegiatan ini, Martogi Sitohang dan Martahan Sitohang.
Baca juga: Menparekraf: Pembangunan desa wisata tidak bersandar pada dana besar
“Ini adalah bagian dari pilar Kemenparekraf yakni ‘gercep’ gerak cepat, ‘geber’ gerak bersama, dan ‘gaspol’ garap semua potensi lapangan kerja. Karena salah satu daripada daya tarik ekonomi kreatif adalah musik. Dan musik tradisional Batak ini indah sekali,” katanya.
Menparekraf pun berharap agar warisan budaya musik tradisional Batak ini menjadi atraksi yang sangat potensial untuk meningkatkan kunjungan wisata ke The Kaldera Nomadic Escape maupun ke Kawasan Danau Toba.
Dalam pelaksanaannya program ini terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama yaitu pelatihan alat musik tradisional (taganing, hasapi, sarune, garantung, seruling, dan tulila), di Jetun Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara yang berlangsung pada 10 - 26 November 2021.
Sementara, pada sesi kedua yaitu atraksi seni budaya tradisional yang menjadi acara puncak, dimulai pada 27 - 28 November 2021 di The Kaldera Nomadic Escape, Kabupaten Toba.