Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menargetkan mengambil sampel 22.450 rumah tangga petani untuk disurvei dalam pelaksanaan Survei Pertanian Terintegrasi (SITASI) yang dilakukan bertahap mulai September hingga November 2021.
Koordinator Fungsi Statistik Produksi BPS Sumut, Dwi Prawoto, di Deliserdang, Rabu (29/9), mengatakan, semua kabupaten dan kota di Sumut terkena sampel SITASI, di mana kabupaten yang potensi pertaniannya besar jumlah sampelnya paling banyak.
SITASI akan dilaksanakan secara bertahap hingga selesai pada 23 Nopember 2021.
Baca juga: BPS Sumut targetkan bina 100 desa cinta statistik
Dia menjelaskan, petani disampel dengan tiga jenis kuesioner yakni modul KOR untuk mengetahui kondisi perekonomian rumah tangga petani dengan mendata seberapa besar pendapatan petani dari usaha taninya
Moda pengumpulan datanya, katanya, dari rumah tangga pertanian, non rumah tangga pertanian sampai perusahaan pertanian.
Menurut dia, data dari survei SUTASI itu lebih mendalam dan pertanyaannya lebih banyak dibanding dari Sensus Pertanian yang akan dilaksanakan pada tahun 2023.
Dia menegaskan, tujuan SITASI/Agris agar terjadi keseragaman dalam metodologi pengumpulan data pertanian, memenuhi kebutuhan data pertanian, meletakkan data sistem dan memungkinkan untuk dilakukan secara berkelanjutan.
Dwi menyebutkan, secara keseluruhan, SITASI dilakukan di 34 provinsi dengan 513 kabupaten/kota di Indonesia.
Target total sampel 298.779 rumah tangga, 1.219 non rumah tangga pertanian dan 1.177 perusahaan pertanian.
Uji coba SITASI itu sudah dilakukan tahun 2020 di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.