Medan (ANTARA) - Pemkot Medan bergerak cepat dalam menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi tentang minimnya realisasi serapan anggaran dengan membentuk sebuah tim.Adapun jumlah anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kota Medan yang masih tersimpan di bank mencapai Rp 1,6 triliun.
"Untuk realisasi kita sudah ada tim, tim percepatan (serapan anggaran)," kata Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Senin (20/9).
Ia memastikan arahan Presiden Jokowi tentang percepatan penyerapan anggaran akan dilakukan.
Baca juga: Bobby yakin PPKM Medan turun level
"Kami lakukan (perintah presiden), pasti kami laksanakan. Hari ini jadwal nya kita kumpulkan, sesuai yang diperintahkan sama kita, realisasi untuk APBD," jelasnya.
Menurut dia, uang Rp 1,6 triliun yang masih ada di bank berasal dari pendapatan asli daerah, dana transfer pemerintah pusat dan selisih lebih penggunaan anggaran (Silpa) tahun 2020.
"Ktu ada silpa Rp 600 miliar, ini sudah di plot kan ke mana, hasil P-APBD akan di realisasikan," tutur dia.
Bobby sebelumnya menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan APBD Kota Medan belum terserap dengan maksimal.
"Kalau ditanya kenapa, apakah serapannnya kurang atau seperti apa, kegiatan masih berjalan, karena memang banyak kegiatan yang sudah berjalan tapi belum selesai," kata Bobby.
Karena belum tuntasnya pekerjaan, maka pembayaran belum dapat dilakukan. Alhasil, serapan anggaran pun belum maksimal
"Yang penting itu adalah dari angaran yang masih ada di bank dari Rp 1,6 triliun itu prosesnya berjalan tapi belum terbayarkan. Ada yang prosesnya memang belum berjalan," bebernya.
Ke depan Bobby akan berupaya untuk serapan anggaran menjadi lebih maksimal. Tujuannya agar lebih banyak uang beredar di tengah masyarakat.
"Tentunya uang yang ada di sini untuk menggerakkan ekonomi peran APBD itu sangat penting ditengah pandemi ini," urainya.