Sibolga (ANTARA) - Pembentukan Unit Kerja Kantor Imigrasi Sibolga (UKK) di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, terus dikebut. Hal itu ditandai dengan kunjungan Kepala Kantor Imigrasi Sibolga, Saroha Manullang ke Kantor Bupati Mandailing Natal yang disambut Wakil Bupati, Atika Azmi Utammi, kemarin.
Demikian dikatakan Saroha kepada wartawan di Sibolga, Senin (20/9).
Dalam kunjungan itu, Saroha berharap agar kolaborasi yang harmonis antara Imigrasi Sibolga dan Pemkab Mandailing Natal dapat terus terjalin.
Ia pun menjelaskan kepada Wakil Bupati, progress (capaian) yang telah berjalan dan langkah ke depan terkait pembentukan UKK di Mandailing Natal. Dijadwalkan Minggu ini akan dilaksanakan rapat secara virtual antara Pemkab Mandailing Natal dengan Direktorat Jenderal Imigrasi, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, dan Kantor Imigrasi Sibolga dengan agenda pembahasan tentang Perjanjian Kerja Sama (PKS).
“Jika pembahasan PKS selesai, selanjutnya tinggal menentukan jadwal penandatanganan PKS, konfigurasi jaringan/kesisteman. Setelah itu tinggal diresmikan,” terang Saroha.
Saroha menuturkan, bahwa pembentukan UKK di Mandailing Natal telah memasuki tahap akhir dan diyakini dapat beroperasi tahun ini. Itu sebagai bukti nyata negara hadir di tengah masyarakat.
"Kondisi pandemi tidak menyurutkan semangat untuk mengabdi dan berkarya memberikan pelayanan terbaik, khususnya kepada masyarakat di Kabupaten Mandailing Natal," tandasnya.
Sementara itu Wakil Bupati, Atika dalam pertemuan itu menyampaikan penghargaan dan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin dengan Imigrasi Sibolga. Menurutnya, dengan hadirnya UKK, tidak hanya masyarakat di Kabupaten Mandailing Natal saja yang akan merasakan manfaatnya, masyarakat di Kabupaten tetangga seperti; Padang Lawas dan Padang Lawas Utara juga akan merasakan manfaatnya.
"Bukan tidak mungkin seluruh masyarakat di Tabagsel nantinya akan mengurus paspor di UKK Mandailing Natal," kata Saroha menirukan ucapan Anita.
“Ibu Wakil Bupati juga menyampaikan pengalaman pribadinya saat mengurus paspor beberapa tahun silam ke Kantor Imigrasi Sibolga. Beliau harus berangkat subuh karena memikirkan jarak tempuh yang sangat jauh, ditambah lagi saat itu belum ada aplikasi antrian online seperti sekarang ini. Jadi, beliau menghabiskan waktu seharian dan tentunya merugikan baik dari segi waktu maupun biaya," kata Saroha.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Asisten II Pemkab Mandailing Natal Erman Gafar, Plt. Kepala BPKAD Sahnan Pasaribu, dan Kabid Aset Armin Harahap. Dari Kantor Imgrasi Sibolga dihadiri Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Andi Febri Rinaldhi, dan Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Edy Wiranta Ginting.