Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan mengajak dunia perbankan ikut mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam rangka mengatasi dampak pandemi terhadap sektor tersebut.
"Pemkot Medan selalu terbuka berkolaborasi dengan perbankan dalam mengembangkan UMKM lokal," ujar Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di Medan, Rabu (15/9).
Para pelaku UMKM, lanjut Bobby, pada saat ini membutuhkan pelatihan terfokus suatu produk yang kompetitif di pasaran, dan menambah wawasan pengemasan produk.
Baca juga: Olah sampah jadi pupuk, Pemkot Medan ingin bebas dari predikat kota terjorok
Dewasa ini sedikitnya sekitar 2.000 UMKM yang menjadi binaan Pemkot Medan melalui Dinas Koperasi dan UKM setempat.
Data terakhir Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan menyatakan, total pelaku UMKM ada 1.603 unit terdiri dari 1.480 unit mikro, 112 unit kecil dan 11 unit menengah.
"Kami telah menjalin kerja sama delapan UMKM lokal pengadaan makan minum. Melalui kerja sama ini, maka kepercayaan produk UMKM kian meningkat," tegas Bobby.
Baca juga: Pemkot Medan pasarkan pupuk kompos hasil pengelolaan sampah ke daerah komoditas pertanian
Wali kota menawarkan perbankan agar bersinergi dengan Pemkot Medan untuk menggandeng UMKM di satu wilayah berikut komoditi.
"Bersama kita mengembangkan satu wilayah dengan satu komoditi, mulai dari hulu sampai hilir. Bank bisa mengambil peran untuk pengembangan," ucap Wali Kota Bobby.
Pemimpin BNI Wilayah 01 Medan, Martinus Matondang, menyambut baik tawaran Pemkot Medan dengan berkoordinasi Dinas Koperasi dan UMK Kota Medan.
"Kami lewat program BNI mendukung pemberdayaan UMKM di Kota Medan ini," kata Bobby.