Langkat (ANTARA) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Langkat-Binjai dan BKM Masjid Asy-Syuhada gelar sholat ghaib dan doa bersama untuk Palestina usai sholat Jumat di Mesjid Asy-Syuhada Stabat.
Hal itu disampaikan Ketua PMII Langkat-Binjai Khairul Ramadhan, di Stabat, Jumat (21/5).
Pasca agresi yang dilakukan Israel selama kurun waktu dua minggu terakhir, tercatat sebanyak 234 warga Palestina meninggal dunia sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Baca juga: PMI salurkan donasi Rp1 miliar untuk rakyat Palestina
Tak hanya itu, eskalasi serangan melalui udara terus berlanjut dan mengakibatkan ratusan rumah dan bangunan hancur dan rusak.
Sholat ghaib berjamaah serta doa bersama untuk Palestina dipimpin langsung oleh Khatib dan Imam Sholat Ustadz Abdul Aziz ini dilakukan sebagai wujud kepedulian dan dukungannya terhadap tragedi yang terjadi di Palestina.
Khairul Ramadhan menyampaikan pernyataan sikap atas kekejaman zionis Israel terhadap warga Palestina mengatakan bahwa untuk memberikan toleransi kepada Palestina, kita tak perlu menjadi seorang Muslim, melainkan hanya butuh menjadi seorang manusia.
“Ini bukan lagi tentang konflik keagamaan, melainkan kezaliman yang dilakukan oleh Israel ini merupakan isu kemanusiaan yang begitu menyayat hati dan nurani setiap orang,” katanya.
Sholat ghaib dan doa bersama untuk Palestina tersebut diikuti oleh jamaah sholat Jumat serta kader dan warga PMII Langkat, usai kegiatan tersebut PC PMII Langkat-Binjai melakukan penggalangan dana di Simpang Maut Stabat Jalan Sudirman.
PMII Langkat-Binjai shalat ghaib bersama jamaah masjid Asy Syuhada untuk Palestina
Jumat, 21 Mei 2021 16:40 WIB 3496