Medan (ANTARA) - Manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre 1 Sumatera Utara mencatat sejak pelaksanaan penyekatan arus mudik Lebaran, ada 1.549 calon penumpang kereta api yang membatalkan keberangkatan dan tidak "boarding"/tidak berangkat.
"Total yang melakukan pemesanan tiket KA (kereta api) selama 6-16 Mei ada 28.351, namun 1.549 di antaranya tidak berangkat dengan berbagai alasan antara lain dampak COVID-19, " ujar Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Divre 1 Sumut, Mahendro Trang Bawono di Medan, Senin.
Baca juga: Jumlah penumpang kereta api di Sumut masih tetap rendah
Sebanyak 1.549 penumpang yang tidak berangkat itu, masing-masing sejumlah 1.131 orang tidak " boarding" dan 418 calon penumpang membatalkan keberangkatannya (cancel) .
Dengan ada pembatalan dan tidak "boarding" maka tinggal 26.802 penumpang yang diangkut KAI periode 6-16 Mei.
"Manajemen KAI memang tidak menyediakan angkutan mudik Lebaran mengikuti ketentuan pemerintah dan menerapkan proses (protokol kesehatan) dengan ketat yang harus dipatuhi karyawan dan penumpang, "katanya.
Mahendro mengakui jumlah penumpang KA berfluktuasi dengan rata-rata 2 ribu hingga 5 ribu per hari.
Pada 5 Mei atau sebelum penyekatan arus mudik, penumpang KA sebanyak 6.616, lalu turun pada 13 Me atau hanya 1.554 dan naik lagi menjadi 4.865 orang di 16 Mei.
Jumlah penumpang KA terbanyak tetap di rute Medan -Binjai- Medan (KA Srilelawangsa).
"Pada periode 6-17 Mei, KA mengoperasikan 22 perjalanan kereta api setiap hari karena
.KA jarak jauh Medan-Rantauprapat-Medan tidak dioperasikan, "katanya.