Sarilamak (ANTARA) - Salah seorang keluarga korban menceritakan kronologis hanyutnya tiga pemudik dari Riau menuju Sumatera Barat (Sumbar) yang akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia pada Jumat (14/5).
"Korban awalnya berangkat bersama adik kandungnya dari daerah Duri mengendarai sepeda motor," ujar Robi Candra, salah satu sepupu korban Nofiarisman atau Nono, di Sarilamak, Jumat.
Ia mengatakan Nono menaiki perahu bersama adiknya, sedangkan dua korban lain yaitu Rajis dan Fadil yang juga bersepupu menaiki perahu lain.
Saat itu, perahu yang ditumpangi Nono dan adiknya terbalik, dan adiknya terjatuh ke sungai.
Ia lalu berusaha menolong adik kandungnya itu, dibantu oleh dua korban lain yang mengetahui kejadian tersebut.
"Adik Nono akhirnya berhasil diselamatkan, namun saat itu salah seorang korban yang ikut menolong masih berada di dalam air," katanya pula.
Melihat kejadian itu, Nono kembali masuk ke dalam air dengan niat untuk menolong.
Namun, ketiganya justru terseret arus sungai dan dinyatakan hilang sejak Rabu (12/5).
Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian akhirnya menemukan ketiga korban pada tiga tempat terpisah, Jumat (15/5), dalam keadaan meninggal dunia.
Sebelumnya, tiga orang pemudik yang dilaporkan hanyut terbawa arus pada Rabu (12/5).
Mereka menyeberangi sungai menggunakan perahu dari Riau, tepatnya di Desa Tanjung untuk Menuju Sumbar dengan rencana turun di Nagari Muaro Paiti.
Petugas SAR gabungan telah berjibaku sejak hari kejadian hingga Jumat (14/5) untuk menemukan ketiga korban.
Upaya pencarian melibatkan SAR Pekanbaru, BPBD Pekanbaru, BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Damkar Limapuluh Kota, kepolisian, TNI, Damkar, dan lainnya.