Jakarta (ANTARA) - Riyad Mahrez mengklaim Manchester City tidak secara khusus merencanakan bermain dengan mengandalkan serangan-serangan balik dalam leg kedua semifinal Liga Champions kontra Paris Saint-Germain, kendati memenangi pertandingan itu dengan dua gol hasil serangan balik.
Mahrez jadi eksekutor pemungkas dua serangan balik City yang memenangi laga dengan skor 2-0 di Etihad, Manchester, Inggris, Selasa waktu setempat (Rabu WIB), demi melenggang ke babak final berbekalkan kemenangan agregat 4-1 atas PSG.
"Strategi awalnya bukanlah serangan balik, tetapi mereka sejak awal sudah harus menekan dan mungkin dalam beberapa kesempatan kami tampak bertahan cukup dalam tetapi bagus saat melancarkan serangan balasan," kata Mahrez selepas laga kepada BT Sport sebagaimana dilansir laman resmi UEFA.
"Begitulah proses terciptanya dua gol kami dan kami tentu senang bisa mendapatkannya," ujarnya menambahkan.
Baca juga: City ke final Liga Champions perdana usai kalahkan 10 pemain PSG
Kendati demikian, Mahrez mengakui proses gol pertama yang diawali umpan panjang kiriman kiper Ederson Moraes bukanlah sebuah kebetulan, sebab hal tersebut kerap menjadi menu dalam sesi latihan City.
"Kami tahu kemampuannya mengirimkan bola ke dekat gawang tim lawan. Kami selalu melatihnya dan hari ini itu mujarab," katanya.
Gol pertama City bermula dari umpan panjang Ederson yang bisa dikejar dan diteruskan oleh Olexandr Zinchenko ke arah Kevin de Bruyne.
Tembakan De Bruyne bisa dihadang oleh Maruqinhos, tetapi bola pantul mampu dikejar Mahrez yang dengan cermat melesakkannya ke dalam gawang PSG mengolongi kaki Presnel Kimpembe dan kiper Keylor Navas.
Lantas gol kedua City juga diawali keberhasilan mereka mematahkan serangan PSG, sebelum Phil Foden melakukan kerja sama umpan satu dua bersama De Bruyne.
Foden lantas mengirim umpan tarik ke area tiang jauh, di mana Mahrez berdiri tanpa kawalan untuk kembali menjebol gawang PSG.
Baca juga: Kartu merah runtuhkan kepercayaan diri PSG, kata Verratti
Mahrez mengakui gol pertama dan kartu merah yang diterima sayap PSG Angel Di Maria enam menit setelah gol kedua yang dicetaknya, membuat City bisa tampil lebih nyaman tanpa tekanan yang berarti.
"Kami sekali lagi tidak mengawali pertandingan dengan baik, tetapi kami bisa mencetak gol dan lebih nyaman," ujarnya.
"Kami main lebih baik di babak kedua dan seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol, sebab selepas kartu merah segalanya menjadi lebih nyaman," pungkas Mahrez.
City mencapai partai final perdananya di Liga Champions sepanjang sejarah klub yang sejak 2008 mendapat suntikan dana tanpa batas dari Abu Dhabi United Group itu.
Partai final di Istanbul pada 29 Mei nanti juga sekaligus menandai final kompetisi Eropa pertama City sejak menjuarai Piala Winners pada 1970.
City masih menunggu lawan mereka, yakni Chelsea atau Real Madrid yang baru melakoni leg kedua di Stamford Bridge sehari berselang, dengan skor agregat sementara 1-1.