Medan (ANTARA) - Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kota Medan, Sumatra Utara, menyebut para supir angkutan kota (angkot) sangat merasakan turunnya pendapatan mereka akibat beroperasinya bus Trans Metro Deli.
"Angkot yang dilintasi oleh bus BTS (Trans Metro Deli) pendapatannya sudah berkurang besar, seperti trayek Amplas-Belawan," ucap Ketua Organda Kota Medan, Mont Gomery Munthe, di Medan, Jumat.
Baca juga: Pemkot Medan bantu uruskan sertifikat tanah wakaf masjid
Apalagi pemerintah tahun inj berencana menambah empat koridor baru di Kota Medan, setelah lima koridor dilintasi transportasi massal berbasis "Buy The Service/BTS" itu sejak 16 November 2020.
Kelima koridor itu yakni Lapangan Merdeka - Tuntungan, Lapangan Merdeka - Tembung, Lapangan Merdeka - Amplas, Lapangan Merdeka - Belawan dan Lapangan Merdeka - Pinang Baris.
"Kita bisa cek di depan Kantor Pos Medan, kawasan Lapangan Merdeka sewaktu jam-jam sewa. Semua penumpang sudah menaiki bus BTS," tegas Mont Gomery.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di November tahun lalu menyebut, layanan BTS di Kota Medan, Sumatera Utara bernama Trans Metro Deli menyediakan lima koridor dengan 72 unit bus yang beroperasi.
"Esensi yang kita lakukan hari ini adalah bagaimana Medan mempunyai angkutan massal yang masif, bagus, dan signifikan. Harapannya di akhir 2021 lompatan angkutan massal ini meningkat dengan baik," kata Menteri Budi.
Angkot di Medan terdampak kehadiran bus Trans Metro Deli
Jumat, 30 April 2021 22:24 WIB 5060