Medan (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah mengapresiasi PT Pelabuhan Indonesia (Perlindo) I yang mengembangkan Pelabuhan Sibolga sehingga bisa mendorong ekspor dari kawasan pantai barat.
"Dengan peningkatan operasional di Pelabuhan Sibolga, maka kawasan pantai barat bisa semakin berkembang dan otomatis bisa mendukung pemulihan perekonomian Sumut, khususnya di pandemi COVID-19, "ujarnya dari Sibolga, Sabtu.
Baca juga: Wagubsu: Pelebaran akses transportasi menuju pelabuhan Sibolga akan dikoordinasikan
Dia mengatakan itu usai melepas ekspor perdana kayu lapis milik PT Mujur Timber dari Pelabuhan Sibolga.
General Manager Pelindo 1 cabang Sibolga M Eriansyah mengatakan pengembangan Pelabuhan Sibolga yang sudah dilakukan pada 2019 mendorong kinerja pelayanan kepelabuhanan di wilayah itu.
Peningkatan trafik kunjungan kapal yang siginifikan terjadi pada 2020 dengan 850 call atau naik 39 persen dibandingkan 2019 yang 611 call. Sedangkan trafik bongkar muat peti kemas juga meningkat 38,4 persen menjadi 12,934 TEUS dari 2019 yang 9,345 TEUS.
"Pelabuhan Sibolga memiliki dermaga multipurpose dengan panjang keseluruhan 153 meter dan panjang tambatan 296 meter sehingga mampu disandari empat kapal," katanya.
Pelabuhan Sibolga juga dilengkapi dengan lapangan penumpukan seluas 6.000 meter persegi yang dapat menampung 18.000 peti kemas atau 20.000 TEUS/tahun dan dilengkapi peralatan bongkar muat berupa 1 unit fix crane.
"Pengembangan Pelabuhan Sibolga diharapkan dapat menjadi simpul bagi sentra produksi/industri dan hasil tambang, transportasi dan logistik di kawasan pantai barat Sumut dan mampu menekan biaya logistik bagi para pengguna jasa," katanya.
Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis Ekspor, Bea Cukai Sibolga, Martua Afrido Sianturi, mengatakan, kegiatan ekspor itu membantu pelaku usaha untuk tumbuh, menghasilkan devisa ekspor, dan mengurangi defisit neraca perdagangan.
Dia menyebutkan dari Pelabuhan Sibolga ada ekspor 2.130 crate plywood dengan volume 5.732 meter kubik dan berat neto 4.159.415 kilogram senilai 3,089 juta dolar AS.
"Dengan adanya layanan ekspor di Pelabuhan Sibolga, biaya logistik dapat kami tekan,” ujar General Manager PT Mujur Timber Edy.