Sibolga (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah (Ijeck), memastikan akan membahas pegembangan akses transportasi menuju pelabuhan Sibolga. Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atas dibukanya pengiriman ekspor langsung dari pelabuhan Sibolga.
“Soal jalan menuju pelabuhan ini akan kami bicarakan bersama Bapak Gubernur Sumatera Utara dan juga dengan kementerian terkait. Karena jalur transportasi ini sangat penting, karena di daerah manapun jalur transportasi merupakan urat nadi peningkatan ekonomi. Jadi, nanti kita lihat langkah apa yang bisa kita lakukan untuk memperlancar akses transportasi menuju Pelabuhan Sibolga,” jawab Ijeck ketika dikonfirmasi ANTARA usai acara pelepasan ekspor perdana ke luar negeri dari Pelabuhan Sibolga, Sabtu.
Baca juga: Golkar Sumut targetkan 2 juta kader menuju 2024
Untuk itulah kata Ketua DPD Golkar Sumut itu, Provsu akan mengecek status kepemilikan jalan, apakah milik pemerintah daerah, provinsi, atau nasional.
“Kalau status jalan itu masih milik pemerintah daerah bisa saja nanti ditingkatkan statusnya menjadi milik Provinsi. Kalau milik Provinsi, bisa juga nanti kita alihkan menjadi jalan nasional. Artinya, semua langkah itu akan kita lakukan agar arus transportasi di kawasan pelabuhan ini lancar, dan ekonomi masyarakat juga semakin meningkat,” ujarnya.
Di kesempatan itu juga Ijeck meminta kepada Pelindo selaku pemilik pelabuhan, kantor Bea Cukai, Imigrasi, Syahbandar, KSOP dan instansi terkait, agar mempermudah baik secara berkas dan urusan lainnya untuk keberangkatan hasil ekspor dan impor di Pelabuhan Sibolga.
Disinggung hasil komoditi apa lagi yang dapat diekspor dari pelabuhan Sibolga selain Plywood (tripleks)? Menurut Ijeck, bahwa Sumatera Utara adalah penghasil CPO kedua terbesar sesudah Kalimantan. Ditambah lagi sektor perkebunan, kelapa sawit, serta pertanian yang cukup luas di Sumatera Utara termasuk di kawasan Tapanuli.
“Hasil komoditi kita ini bisa kita ekspor. Dan salah satu konsen kami bersama dengan Bapak Gubernur Edy Rahmayadi adalah mengembangkan sektor perkebunan dan pertanian. Sudah barang tentu kehadiran Kuala Tanjung yang nantinya di bawah naungan PT Pelindo akan mendukung keberadaan Bandara Kuala Namu untuk meningkatkan ekspor. Sedangkan di sektor Pariwisata keberadaan Danau Toba sebagai sektor pariwisata dunia menjadi penopang pemulihan ekonomi nasional. Mudah-mudahan semua ini cepat terwujud agar lonjakan pertumbuhan ekonomi Sumut ini semakin besar,” harapnya.
Untuk diketahui, kondisi akses jalan menuju Pelabuhan Sibolga saat ini cukup sempit dan masih satu jalur. Layaknya akses jalan di kawasan pelabuhan, sudah sewajarnya jalan menuju pelabuhan Sibolga ini diperlebar dan dijadikan dua jalur demi keamanan dan kenyamanan transprotasi dan pengguna jalan.