Madina (ANTARA) - Perusahaan panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) terus menindaklanjuti penyelesaian masalah yang timbul dari musibah yang terjadi pada hari Senin (26/1) pekan lalu, sewaktu perusahaan melakukan uji coba pengoperasian salah satu sumur uap panas bumi di Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal.
Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Eddiyanto mengatakan, penyelidikan yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan menyatakan bahwa hasil sementara menunjukkan paparan dugaan gas H2S yang menyebabkan musibah Sibanggor Julu bukan berasal dari pipa gas yang bocor.
"Hasil sementara penyelidikan internal perusahaan bahwa paparan gas yang diduga H2S tersebut bukan berasal dari pipa yang bocor melainkan dampak dari uji coba pengoperasian salah satu sumur uap panas bumi. Tapi, hasil akhir yang lengkap tetap perlu menunggu sampai semua fakta dan data di lapangan selesai disimpulkan," terang Eddiyanto kepada wartawan Rabu (2/2).
Baca juga: Polres Madina beri bantuan sembako bagi warga Desa Sibanggor
Sementara, Pemkab Madina secara paralel telah melaksanakan musyawarah lanjutan pada hari Senin, 1 Februari kemarin dan dipimpin Bupati Drs H Dahlan Hasan Nasution. Tujuannya untuk mengupayakan agar masyarakat tetap tenang dan menampung keluh-kesah warga yang terdampak musibah tersebut.
Di sisi lain, perusahaan PT SMGP cepat tanggap menjawab keluh kesah warga termasuk pemasangan alat pendeteksi gas beracun H2S di Desa Sibanggor Julu pada Selasa (2/2). Dan selanjutnya perusahaan akan melakukan sosialisasi kepada warga.
SMGP bersinergi dengan pemerintah tangani musibah Sibanggor Julu
Rabu, 3 Februari 2021 12:24 WIB 1800