• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News sumut
Minggu, 14 Desember 2025
Antara News sumut
Antara News sumut
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Berita Sumut
    • Asahan
    • Batubara
    • Binjai
    • Dairi
    • Deli Serdang
    • Diskop UMKM Kota Medan
    • Gunungsitoli
    • Humbang Hasundutan
    • Karo
    • Labuhan Batu
    • Labuhanbatu Selatan
    • Labuhanbatu Utara
    • Langkat
    • Madina
    • Medan
    • Nias
    • Nias Barat
    • Nias Selatan
    • Nias Utara
    • Padang Lawas
    • Padang Lawas Utara
    • Padang Sidempuan
    • Pakpak Barat
    • Pematang Siantar
    • Samosir
    • Serdang Bedagai
    • Sibolga
    • Simalungun
    • Tanjung Balai
    • Tapanuli Selatan
    • Tapanuli Tengah
    • Tapanuli Utara
    • Tebing Tinggi
    • Toba
    • Nasional
      • Pemerintah targetkan pembangunan irigasi Bendung Sei Wampu selesai 2026

        Pemerintah targetkan pembangunan irigasi Bendung Sei Wampu selesai 2026

        Sabtu, 8 November 2025 20:38

        Menteri PU: Floodway Sikambing-Belawan solusi atasi banjir dua kecamatan di Medan

        Menteri PU: Floodway Sikambing-Belawan solusi atasi banjir dua kecamatan di Medan

        Sabtu, 8 November 2025 19:42

        Menteri PU targetkan penanganan longsor ruas Medan-Berastagi di Sembahe rampung Desember

        Menteri PU targetkan penanganan longsor ruas Medan-Berastagi di Sembahe rampung Desember

        Sabtu, 8 November 2025 16:19

        Teuku Rahmatsyah dipercaya jabat Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, ini sosoknya

        Teuku Rahmatsyah dipercaya jabat Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, ini sosoknya

        Selasa, 14 Oktober 2025 13:30

        41 hakim dimutasi dalam rapim Mahkamah Agung Mei 2025, berikut daftarnya

        41 hakim dimutasi dalam rapim Mahkamah Agung Mei 2025, berikut daftarnya

        Sabtu, 10 Mei 2025 23:30

    • Regional
      • Dinkes: Korban keracunan makanan capai 132 orang

        Dinkes: Korban keracunan makanan capai 132 orang

        Rabu, 5 Juni 2024 21:40

        Elfin Elyas sebut perlunya optimalisasi Jalur distribusi wilayah Pantai Barat Sumut

        Elfin Elyas sebut perlunya optimalisasi Jalur distribusi wilayah Pantai Barat Sumut

        Rabu, 6 September 2023 20:48

        Bastian Panggabean lantik pengurus DPD IPK Padang Lawas

        Bastian Panggabean lantik pengurus DPD IPK Padang Lawas

        Kamis, 19 Januari 2023 21:27

        Aktivitas lempeng Indo-Australia akibatkan gempa  di Singkil, Aceh

        Aktivitas lempeng Indo-Australia akibatkan gempa di Singkil, Aceh

        Senin, 16 Januari 2023 9:28

        UAH apresiasi pinjaman tanpa bunga di Bukittinggi

        UAH apresiasi pinjaman tanpa bunga di Bukittinggi

        Senin, 17 Oktober 2022 0:30

    • Ekonomi Dan Bisnis
      • Pertamina optimalkan distribusi BBM dan LPG di Aceh melalui skema alternatif Pascabencana

        Pertamina optimalkan distribusi BBM dan LPG di Aceh melalui skema alternatif Pascabencana

        Minggu, 14 Desember 2025 11:59

        Pertamina fasilitasi penyelesaian konsumen di Padang Lawas Utara

        Pertamina fasilitasi penyelesaian konsumen di Padang Lawas Utara

        Minggu, 14 Desember 2025 9:54

        Catatan digital menjegal hak rumah rakyat

        Catatan digital menjegal hak rumah rakyat

        Sabtu, 13 Desember 2025 17:19

        Menteri Ekonomi Kreatif sebut usaha periklanan punya efek pengganda

        Menteri Ekonomi Kreatif sebut usaha periklanan punya efek pengganda

        Sabtu, 13 Desember 2025 13:02

        Tren mobil listrik di 2026 sedikit kurang bergairah

        Tren mobil listrik di 2026 sedikit kurang bergairah

        Sabtu, 13 Desember 2025 12:59

    • Hukum dan Kriminal
      • Mahfud: Peraturan Polri Nomor 10/2025 bertentangan dengan putusan MK

        Mahfud: Peraturan Polri Nomor 10/2025 bertentangan dengan putusan MK

        Sabtu, 13 Desember 2025 13:12

        Ditjenim Sumut ajak jurnalis perkuat keterbukaan informasi

        Ditjenim Sumut ajak jurnalis perkuat keterbukaan informasi

        Jumat, 12 Desember 2025 13:06

        Kemenkum Sumut fasilitasi harmonisasi empat Ranperbup Asahan

        Kemenkum Sumut fasilitasi harmonisasi empat Ranperbup Asahan

        Jumat, 12 Desember 2025 8:32

        Imigrasi Medan ungkap sindikat WNA Sri Lanka penyeludupan ke Prancis

        Imigrasi Medan ungkap sindikat WNA Sri Lanka penyeludupan ke Prancis

        Selasa, 9 Desember 2025 15:20

        Karantina Sumut musnahkan 222 kilogram komoditas ilegal

        Karantina Sumut musnahkan 222 kilogram komoditas ilegal

        Selasa, 9 Desember 2025 15:19

    • Olahraga
      • Bulu Tangkis
      • Futsal
      • Piala Dunia
      • Piala Eropa
      • PSMS
      • Sepakbola
      • Tenis
      • Editorial
          • Artikel
          Cahaya dari Pesantren: Menanam Cinta Ilahi, Menuai Peradaban Dunia

          Cahaya dari Pesantren: Menanam Cinta Ilahi, Menuai Peradaban Dunia

          Selasa, 21 Oktober 2025 17:34

          CBDC di Indonesia : Uang masa depan atau sekadar wacana?

          CBDC di Indonesia : Uang masa depan atau sekadar wacana?

          Minggu, 12 Oktober 2025 14:39

          Advetorial - Jajal pesawat Amphibi, Bupati Samosir : Era baru dan daya tarik bagi pariwisata Kabupaten Samosir

          Advetorial - Jajal pesawat Amphibi, Bupati Samosir : Era baru dan daya tarik bagi pariwisata Kabupaten Samosir

          Selasa, 23 September 2025 20:29

          Bijak mengelola screen time pada anak usia dini

          Bijak mengelola screen time pada anak usia dini

          Rabu, 17 September 2025 17:14

      • Peristiwa
        • Sabtu, BMKG prakirakan mayoritas wilayah hujan sedang-sangat lebat

          Sabtu, BMKG prakirakan mayoritas wilayah hujan sedang-sangat lebat

          Sabtu, 13 Desember 2025 12:56

          BNPB minta daerah waspadai dampak bibit siklon di Samudra Hindia

          BNPB minta daerah waspadai dampak bibit siklon di Samudra Hindia

          Sabtu, 13 Desember 2025 10:17

          TNI kerahkan 33.837 personel untuk proses pemulihan bencana Sumatera

          TNI kerahkan 33.837 personel untuk proses pemulihan bencana Sumatera

          Kamis, 11 Desember 2025 11:25

          TNI AD selesaikan pembangunan jembatan bailey di Tapanuli Tengah

          TNI AD selesaikan pembangunan jembatan bailey di Tapanuli Tengah

          Kamis, 11 Desember 2025 9:56

          BMKG prakirakan hujan ringan guyur sebagian besar RI pada Kamis

          BMKG prakirakan hujan ringan guyur sebagian besar RI pada Kamis

          Kamis, 11 Desember 2025 8:06

      • Cuaca
        • Bank Sumut salurkan laptop ke Sekolah Bintang Rabbani di Deli Serdang

          Bank Sumut salurkan laptop ke Sekolah Bintang Rabbani di Deli Serdang

          Rabu, 10 Desember 2025 21:25

          Gubernur Sumut instruksikan percepatan perbaikan tanggul jebol

          Gubernur Sumut instruksikan percepatan perbaikan tanggul jebol

          Minggu, 7 Desember 2025 12:39

          Wagub Sumut paparkan kondisi terkini daerah terdampak ke DPR RI

          Wagub Sumut paparkan kondisi terkini daerah terdampak ke DPR RI

          Minggu, 7 Desember 2025 12:38

          Gubernur Sumut: Bantuan utusan Presiden bagi korban banjir Rp5 miliar

          Gubernur Sumut: Bantuan utusan Presiden bagi korban banjir Rp5 miliar

          Minggu, 7 Desember 2025 12:37

          Gubernur Sumut pastikan tanggul Sungai Wampu di Langkat diperbaiki

          Gubernur Sumut pastikan tanggul Sungai Wampu di Langkat diperbaiki

          Minggu, 7 Desember 2025 12:37

      • Foto
        • Menyelamatkan lampu untuk peneranggan pascabanjir Bandang

          Menyelamatkan lampu untuk peneranggan pascabanjir Bandang

          Kamis, 4 Desember 2025 19:21

          Imigrasi TPI Belawan operasikan 3 inovasi layanan publik

          Imigrasi TPI Belawan operasikan 3 inovasi layanan publik

          Kamis, 20 November 2025 19:28

          Pelaksanaan SPPG Polrestabes Medan

          Pelaksanaan SPPG Polrestabes Medan

          Selasa, 4 November 2025 14:15

          Peran PLTGU Belawan untuk kelistrikan Sumatera

          Peran PLTGU Belawan untuk kelistrikan Sumatera

          Kamis, 23 Oktober 2025 21:07

          Kodam I Bukit Barisan  Launching Berobat Gratis di Medan

          Kodam I Bukit BarisanĀ  Launching Berobat Gratis di Medan

          Selasa, 21 Oktober 2025 21:41

      • Video
        • Aspirasi masyarakat untuk percepatan reformasi Polri

          Aspirasi masyarakat untuk percepatan reformasi Polri

          Jumat, 12 Desember 2025 16:31

          Bobby Nasution klarifikasi isu pemotongan anggaran bencana Sumut

          Bobby Nasution klarifikasi isu pemotongan anggaran bencana Sumut

          Kamis, 11 Desember 2025 1:17

          Brimob Polda Sumut gunakan kendaraan khusus untuk salurkan air bersih

          Brimob Polda Sumut gunakan kendaraan khusus untuk salurkan air bersih

          Rabu, 10 Desember 2025 21:04

          Imigrasi Medan bongkar TPPM dan bekuk empat tersangka asal Sri Lanka

          Imigrasi Medan bongkar TPPM dan bekuk empat tersangka asal Sri Lanka

          Selasa, 9 Desember 2025 18:01

          DVI Polda Sumut: 321 jenazah teridentifikasi, 40 dimakamkan warga

          DVI Polda Sumut: 321 jenazah teridentifikasi, 40 dimakamkan warga

          Selasa, 9 Desember 2025 17:57

      Elon Musk pun "menangkap" karbon

      Minggu, 24 Januari 2021 11:19 WIB 891

      Elon Musk pun

      Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (24/8/2020). PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatat pertumbuhan positif kinerja produksi unaudited komoditas feronikel pada periode triwulan ke-2 tahun 2020 sebesar 6.447 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau naik sebesar dua persen dibandingkan kuartal sebelumnya. ANTARA FOTO/Jojon/wsj.

      Jakarta (ANTARA) - Jumat (22/1), orang terkaya di dunia itu berkicau di akun Twitter-nya. “Am donating $100M towards a prize for best carbon capture technology,” kicau Elon Musk.

      Bos Tesla dan SpaceX itu berniat mendonasikan 100 juta Dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun untuk teknologi penangkap karbon terbaik yang berhasil tercipta, demikian isi cuitannya tersebut.

      Saat ditanya soal pohon, ia menjawab mereka bagian dari solusi, tapi membutuhkan banyak air dan tanah. Mungkin butuh sesuatu yang dapat diproduksi industri dalam skala besar dalam 10 hingga 20 tahun ke depan. Musk lalu mengatakan prioritas utama sejauh ini adalah mempercepat transisi ke ekonomi energi berkelanjutan.

      Saat salah satu warganet menanyakan apakah reaktor sabatier bisa dianggap sebagai teknologi penangkap karbon, dirinya menganggap teknologi tersebut baik untuk energi terbarukan sepenuhnya yang digunakan pada roket, sehingga menyelesaikan sebagian persoalan, namun membutuhkan rantai hidrokarbon yang lebih panjang dari metana (CH4) untuk menjadi solid di suhu kamar.

      NASA memang menggunakan sistem sabatier, yang awalnya dikembangkan ahli kimia Prancis penerima Hadiah Nobel bernama Paul Sabatier di awal 1900-an, untuk memproduksi air di stasiun luar angkasanya. Dengan memanfaatkan katalis yang bereaksi dengan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen yang merupakan produk sampingan dari sistem pendukung kehidupan di stasiun luar angkasa, mereka dapat menghasilkan air dan metana untuk memenuhi kebutuhan para astronot di sana.

      Butuh waktu setidaknya 20 tahun bagi NASA untuk mengembangkan teknologi fundamental tersebut, dan kurang dari dua tahun memproduksinya. Sistem tersebut yang beroperasi sejak Oktober 2010 itu menjadi bagian terakhir dari kontrol lingkungan regeneratif dan pendukung kehidupan di stasiun ruang angkasa mereka.

      Sebelum ada teknologi itu, sistem penghasil oksigen (O2) di stasiun ruang angkasa NASA membuang kelebihan CO2 dan hidrogen keluar angkasa. Dengan sistem sabatier hidrogen dan karbon dioksida yang dianggap sebagai bagian dari emisi gas rumah kaca (GRK) penyebab pemanasan global di Bumi dapat diubah untuk menghasilkan tambahan air di sana.

      Untuk memantapkan cuitannya, pemilik kekayaan 201 miliar Dolar AS atau sekitar Rp2.833 triliun itu lalu berjanji akan menginformasikan lagi detail dari rencana donasinya untuk rencana “menangkap” karbon tersebut, pekan depan.

      Tren bisnis baru

      Penangkap dan penyimpan karbon (carbon capture and storage/CCS) memang bukanlah sesuatu hal baru, namun dapat dengan cepat menjadi tren ke depan seiring dengan semakin seksinya sekaligus semakin mengancamnya persoalan krisis iklim bagi penduduk global.

      CO2 biasanya ditangkap langsung dari udara atau dari industrial dengan menggunakan berbagai macam teknologi yang berfungsi penyerapan, adsorpsi, perulangan kimia, pemisahan gas membran atau teknologi gas hidrat. Terknologi penangkap dan penyimpan CO2 tersebut biasanya diterapkan pada industri semen dan pembangkit listrik biomassa yang menyumbang emisi GRK dalam jumlah besar.

      The Global CCS Institute, sebuah lembaga thinkthank internasional asal Australia yang khusus mengakselerasi penyebaran CCS secara global baru-baru ini mengumumkan anggotanya bertambah 34 dalam satu tahun terakhir, sehingga kini terdapat 87 pelaku bisnis, agen pemerintahan, hingga organisasi penelitian berasal dari 16 negara di dunia yang bergabung.

      "General Manager for Client Engagement The Global CCS Institute" Jeff Erikson mengatakan dunia semakin memahami bahwa perubahan iklim merupakan sebuah krisis, dan CCS menjadi sebuah elemen yang esensial untuk solusi mengatasi perubahan iklim. Keberagaman anggota mereka mendemonstrasikan ekosistem CSS semakin matang dan berkembang.

      Erikson juga mengatakan meski anggotanya sebagian dulunya merupakan penghasil emisi besar, kini perusahaan yang baru bergabung menganggap CCS justru sebagai sumber pendapatan, dan sedang mencari tahu bagaimana hal itu cocok dengan strategi pertumbuhan bisnis mereka. Badan Energi Internasional memperkirakan untuk dapat mencapai target Paris Agreement menekan peningkatan suhu Bumi tidak lebih dari 1,5 derajat Celsius setidaknya membutuhkan investasi CCS sekitar 9,7 triliun Dolar AS.

      Dalam 12 bulan terakhir setidaknya ada General Electric, Heidelberg Cement AG, HSBC, Baker Hughes, Equinor, CNPC Research Institute of Safety and Environmental Technology (RISE), JX Nippon Oil and Gas Exploration, Independent Project Analysis, The Government of Alberta-Canada yang bergabung dengan institut tersebut.

      Seperti dilansir Kyodo, ada dua perusahaan Jepang, yakni Electric Power Development Co atau J-Power dan Japan NUS Co yang akan memulai proyek CCS di Indonesia. Perusahaan tersebut melakukan kerja sama dengan pemerintah Indonesia dan PT Pertamina (Persero) dan akan memulainya di Lapangan Gas Gundih, Jawa Tengah, yang menghasilkan CO2 sekitar 300.000 ton saat proses pemurnian gasnya.

      Itu akan menjadi proyek percontohan pertama yang diperkirakan akan menghabiskan biaya hingga miliaran Yen dengan membentangkan pipa gas sepanjang empat kilometer (km) antara lapangan gas dan lokasi penyimpanan CO2 yang dibuat di kedalamam sekitar 3,6 km di bawah tanah.

      Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif memang sempat mengatakan perihal pemilihan teknologi dan opsi sumber energi dalam penerapan circular carbon economy (CCE) platform. Implementasi teknologi yang dapat diterapkan untuk platform tersebut di antaranya ada CCS dan carbon capture utilization and storage (CCUS).

      Arifin berpendapat implementasi teknologi tersebut memang dapat menjadi jawaban dalam mitigasi perubahan iklim sehingga membantu mengurangi pemanasan global.

      Biaya tinggi

      Namun demikian, penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon dianggap masih memiliki kendala pada sisi biaya. Sebagian praktisi ataupun pengamat energi melihat teknologi tersebut berbiaya tinggi, sehingga masih kalah efisien dengan teknologi energi baru terbarukan, seperti panel surya.

      Sebagai catatan, J-Power yang sejak 2012 mengoperasikan CCS di Hokkaido menunjukkan biaya untuk penyimpanan CO2 di sana berkisar antara 6.000 Yen (57 Dolar AS atau sekitar Rp810.500) hingga 7.000 yen (67 dolar AS atau sekitar Rp945.000) per ton CO2. Tidak disebutkan berapa biaya penangkapan dan transportasinya.

      Meski demikian, dengan diberlakukannya batas emisi GRK banyak pula analis yang menilai sistem CCS akan dapat bersaing dengan opsi mitigasi krisis iklim skala besar, seperti tenaga nuklir dan energi baru terbarukan lainnya. Pemodelan energi dan ekonomi yang mereka lakukan menunjukkan penerapan sistem CCS akan mulai menjadi signifikan manakala harga karbon mencapai kisaran 25 Dolar AS sampai dengan 30 Dolar AS per tCO2.

      Jelas butuh terobosan teknologi dan inovasi untuk semakin memantapkan posisi penangkap karbon menjadi terobosan baru dalam memitigasi krisis iklim saat ini secara revolusioner. Tidak heran jika Elon Musk ikut membuka sayembara pencarian teknologi untuk "menangkap" karbon yang tepat tersebut karena targetnya memang mempercepat trasisi ekonomi energi terbarukan.

      Inovator energi dengan latar belakang pendidikan teknik kimia dari Yale University, Ethan Novek, mengembangkan produk yang mampu menangkap 90 persen CO2 dari gas buang pembangkit listrik dengan biaya 5-8 dolar AS per metrik ton (OPEX). Dalam technology overview-nya, pemilik 12 paten teknologi CO2 yang masuk dalam Forbes Under 30 itu berani menyebutkan teknologinya tersebut memungkinkan pembangkit listrik untuk memisahkan dan menjual karbon dioksida secara menguntungkan tanpa subsidi pemerintah, pajak karbon atau kredit.

      Teknologi dengan nama CO2 Evolution® yang sudah dipatenkannya itu menjadi teknologi penangkap karbon pertama dan satu-satunya yang menggunakan air kondensor suhu rendah yang melimpah, sehingga memungkinkan teknologi tersebut tidak memiliki beban parasit ke pembangkit listrik, dan hanya terdiri dari reagen berbiaya rendah.

      Dengan perbaikan yang dilakukan Novek yang merupakan pendiri Innovator Energy tersebut, teknologi penangkap karbonnya mampu memangkas biaya dari yang sebelumnya 50 Dolar AS (sekitar Rp701.000) menjadi 5 Dolar AS sampai dengan 8 Dolar AS (sekitar Rp112.000) per ton CO2. Serta mampu mengurangi waktu sirkulasi dari tiga jam ke 20 menit saja sehingga memungkinkan memperkecil ukuran teknologi tersebut untuk mengeluarkan hasil yang sama.

      Orang-orang seperti Musk tentu memperhitungkan dan meyakini bahwa di luar sana bertebaran ide-ide cemerlang yang sebenarnya dapat memberi solusi tercepat, termurah, terefektif untuk menahan peningkatan suhu lebih dari 1,5 derajat Celsius dalam hitungan 10 hingga 20 tahun ke depan. Bisa jadi dia benar, hanya butuh kesempatan untuk “menangkapnya”.

      Perhatikan limit

      Hal yang perlu dicatat, teknologi dan inovasi juga memiliki dua sisi mata uang, demikian kata Manager Kampanye Keadilan Iklim Walhi Nasional Yuyun Harmono, menanggapi cuitan Elon Musk. Sejarah sudah membuktikan saat mesin uap membuka era revolusi industri yang pada akhirnya memicu penggunaan energi fosil secara gila-gilaan yang akhirnya menyumbang emisi karbon meski tidak bisa dipungkiri pula keberadaannya memudahkan manusia.

      Karenanya, menurut dia, sangat penting ketika teknologi dan inovasi itu diciptakan perhitungan aspek keseimbangan lingkungan juga sudah ada didalamnya. Sama halnya ingin mengurangi emisi transportasi dengan memproduksi mobil listrik secara besar-besaran tapi lupa bahwa dalam proses pembuatan baterainya harus mengeruk nikel dan kobal dalam skala besar.

      Ketika manusia sudah merasa nyaman dengan teknologi itu nantinya, permintaan semakin meningkat, pengerukan mineral itu pun akan semakin masif untuk pembuatan baterai kendaraan listrik. Hal itu yang, menurut Yuyun, perlu diantisipasi sejak awal dengan menjalankan secara benar konsep ekonomi sirkular yang didengungkan akhir-akhir ini.

      Yang dapat dilakukan sejak awal adalah memastikan baterai yang merupakan bentuk hilirisasi ilmu pengetahuan dan teknologi tadi betul-betul dapat didaurulang, sehingga tidak perlu mengeruk lagi secara berlebihan bahan tambang untuk memproduksi baterai. "Apakah itu sudah disiapkan juga? Harusnya hal-hal semacam itu juga disiapkan dalam masa transisi energi bersih ini sehingga kita tidak lagi bergantung pada bahan mentah," kata Yuyun.

      Perlu dipersiapkan betul industri daur ulangnya, sehingga dapat berjalan bersama ketika produksi baterai untuk kendaraan listrik dimulai. Pada saat yang sama riset dan pengembangan tetap dilakukan untuk memperpanjang masa hidup teknologi baterai tersebut untuk semakin mudah didaurulang dan tidak menimbulkan jejak karbon.

      Walhi, menurut Yuyun, berpendapat produksi seharusnya disesuaikan menurut kebutuhan saja, bukan untuk mengikuti tren yang ketika cenderung naik artinya Bumi semakin dalam dikeruk. Apapun itu bentuk teknologi inovasinya, entah biofuel, mobil listrik, alat penangkap karbon, ketika tren permintaannya meningkat maka konsekuensi yang dihadapi akan terus ada.

      Sesungguhnya ada batas pertumbuhan, karena bagaimanapun Bumi hanya ada satu dan memiliki keterbatasan. Maka inovasi teknologi yang diperlukan adalah yang mampu membawa hidup kesejahteraan tanpa melewati limit yang diperbolehkan Bumi.

      Pewarta: Virna P Setyorini
      Editor : Akung
      COPYRIGHT © ANTARA 2025

      Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

      • Whatsapp
      • facebook
      • twitter
      • email
      • pinterest

      Berita Terkait

      Tebal es Pegunungan Jayawijaya Papua menyusut, tinggal empat meter

      Tebal es Pegunungan Jayawijaya Papua menyusut, tinggal empat meter

      2 Desember 2024 09:12

      Ini yang dilakukan BMKG guna memantau perubahan iklim

      Ini yang dilakukan BMKG guna memantau perubahan iklim

      12 November 2024 20:41

      BMKG ajak Pemprov Sumut optimalkan  informasi iklim sektor perkebunan

      BMKG ajak Pemprov Sumut optimalkan informasi iklim sektor perkebunan

      26 Agustus 2024 20:06

      ANTARA dukung harmonisasi lingkungan dan manusia

      ANTARA dukung harmonisasi lingkungan dan manusia

      7 Agustus 2024 16:31

      PBB sebut cuaca panas ekstrem menewaskan hampir 500 ribu orang

      PBB sebut cuaca panas ekstrem menewaskan hampir 500 ribu orang

      26 Juli 2024 08:25

      93,4 persen pemanasan global bersumber dari lautan, simak 10 indikatornya

      93,4 persen pemanasan global bersumber dari lautan, simak 10 indikatornya

      25 Juni 2024 17:00

      PLN sebut perubahan iklim dapat kurangi 75 persen produksi PLTA

      PLN sebut perubahan iklim dapat kurangi 75 persen produksi PLTA

      12 Juni 2024 19:18

      BMKG sebut 2023 tahun terpanas sejak pra industrialisasi 1850

      BMKG sebut 2023 tahun terpanas sejak pra industrialisasi 1850

      23 Maret 2024 17:01

      Terkini

      • Pasca banjir Siulangaling, Bupati Madina serap aspirasi warga

        Pasca banjir Siulangaling, Bupati Madina serap aspirasi warga

        1 jam lalu

      • Pemkot Medan terima bantuan dari Uni Emirat Arab untuk korban bencana

        Pemkot Medan terima bantuan dari Uni Emirat Arab untuk korban bencana

        2 jam lalu

      • Pemkab Karo gelar festival Mejuah-Juah 2025, dorong budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif

        Pemkab Karo gelar festival Mejuah-Juah 2025, dorong budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif

        2 jam lalu

      • Sejumlah desa masih terisolasi, PSI Tapsel salurkan bantuan ke Sangkunur

        Sejumlah desa masih terisolasi, PSI Tapsel salurkan bantuan ke Sangkunur

        3 jam lalu

      • BRI Siantar gelar Lelang Bersama Brilian 130

        BRI Siantar gelar Lelang Bersama Brilian 130

        4 jam lalu

      Foto

      Menyelamatkan lampu untuk peneranggan pascabanjir Bandang

      Menyelamatkan lampu untuk peneranggan pascabanjir Bandang

      Imigrasi TPI Belawan operasikan 3 inovasi layanan publik

      Imigrasi TPI Belawan operasikan 3 inovasi layanan publik

      Pelaksanaan SPPG Polrestabes Medan

      Pelaksanaan SPPG Polrestabes Medan

      Peran PLTGU Belawan untuk kelistrikan Sumatera

      Peran PLTGU Belawan untuk kelistrikan Sumatera

      Kodam I Bukit Barisan  Launching Berobat Gratis di Medan

      Kodam I Bukit BarisanĀ  Launching Berobat Gratis di Medan

      Terpopuler

      Relawan temukan Orangutan Tapanuli mati saat operasi SAR banjir dan longsor di Tapsel--Tapteng

      Relawan temukan Orangutan Tapanuli mati saat operasi SAR banjir dan longsor di Tapsel--Tapteng

      Dua jenazah berkafan dari Sungai Garoga, Kisah sunyi dari garis terdepan evakuasi

      Dua jenazah berkafan dari Sungai Garoga, Kisah sunyi dari garis terdepan evakuasi

      Sungai Aek Garoga Batang Toru kembali meluap

      Sungai Aek Garoga Batang Toru kembali meluap

      Tanah bergerak pasca banjir, 186 KK tinggalkan Desa Tandihat di Tapsel

      Tanah bergerak pasca banjir, 186 KK tinggalkan Desa Tandihat di Tapsel

      Anggota DPR Maruli Siahaan luruskan Isu soal TPL, ini penjelasannya

      Anggota DPR Maruli Siahaan luruskan Isu soal TPL, ini penjelasannya

      Antara News sumut
      sumut.antaranews.com
      Copyright © 2025
      • Top News
      • Terkini
      • RSS
      • Twitter
      • Facebook
      • Berita Sumut
      • Regional
      • Ekonomi Dan Bisnis
      • Hukum Dan Kriminal
      • Olahraga
      • Editorial
      • Peristiwa
      • Ketentuan Penggunaan
      • Tentang Kami
      • Pedoman
      • Kebijakan Privasi
      • BrandA
      • ANTARA Foto
      • Korporat
      • PPID
      • www.antaranews.com
      • Antara Foto
      • IMQ
      • Asianet
      • OANA
      notification icon
      Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com