Medan (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Pemkot Medan gencar melakukan razia protokol kesehatan untuk menekan angka positif virus corona jenis baru itu, walau terus mendorong masyarakat berwisata di tengah liburan Natal dan Tahun Baru.
"Khusus di Medan, kita tidak punya destinasi wisata. Kita cuma miliki, seperti Danau Siombak, kebun binatang, dan plaza yang banyak. Nah, di tempat itu kita batasi jam operasionalnya," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pemkot Medan dr Mardohar Tampubolon di Medan, Rabu (30/12).
Ia menyebut pembatasan ini tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Medan No.556/8960 tentang Penutupan Sementara dan Pembatasan Jam Operasional Tempat Usaha Jasa Pariwisata di Kota Medan untuk menghentikan jam operasional tepat pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Gubernur Sumut minta kepala daerah cegah kegiatan malam tahun baru
Pembatasan jam operasional tersebut berlaku mulai 24 hingga 31 Desember 2020, terutama bagi pelaku usaha, baik tempat hiburan malam, perhotelan, pusat perbelanjaan, restoran, tempat wisata, kuliner, kafe, dan lain sebagainya.
Jika pelaku usaha atau pengelola membandel maka tim pengawasan dan pengendalian akan memberikan sanksi berupa pembubaran paksa pengunjung di lokasi usaha, seperti yang terjadi pada pekan ini di beberapa tempat usaha pariwisata.
Baca juga: Satgas ingatkan lonjakan kasus COVID-19
"Khusus tempat keramaian, dipimpin oleh Satpol Pamong Praja Kota Medan. Mereka itu, setiap hari dari pagi sampai malam," katanya.
Berdasarkan data pihaknya, hingga Rabu (30/12), jumlah total terkonfirmasi COVID-19 mencapai 8.661 orang, terdiri atas 7.490 orang dinyatakan sembuh, 838 orang masih dalam perawatan, dan 333 orang meninggal dunia.
Pasien yang suspek totalnya 12.490 orang, di antaranya 11.827 orang pulang ke rumah, 314 orang masih mendapatkan perawatan, dan 349 orang meninggal dunia.
"Alhamdullilah, sampai sekarang masih terkendali dengan baik. Situasi semua rumah sakit kita, masih 'standby-standby' dan tidak ada masalah. (Rumah sakit, red.) kita masih banyak ruangan kosong, tapi kita tak berharap orang datang dengan kasus COVID-19," kata Mardohar.