BI Pematangsiantar gelar seminar daring pertumbuhan ekonomi tahun 2021

Pematangsiantar (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar menggelar seminar daring (webinar) terkait pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2021.

Acara bertema "Menumbuhkan Optimisme di Tengah Perbaikan Ekonomi" pada 17-20 November 2020 menghadirkan narasumber Kepala Grup Perumusan dan Implementasi KEKDA Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera, Ibrahim, Chief Economist Bank Permata Tbk, Joshua Pardede dan dimoderatori Leonard Samosir, news anchor Metro TV.

Kepala KPw BI Pematangsiantar Edhi Rahmanto Hidayat mengatakan, sasaran rangkaian seminar ini terciptanya pemahaman yang lebih baik dari masyarakat dan seluruh pihak terkait yang ada di Sisi Batas Labuhan. 

Baca juga: Kelurahan Karo Pematangsiantar dicanangkan bersih narkoba

Pemahaman itu terkait perkembangan ekonomi terkini, outlook perekonomian tahun 2021 dan implementasi fokus kebijakan BI di daerah, antara lain digitalisasi UMKM, implementasi QRIS, upaya pengendalian inflasi melalui penciptaan ketahanan pangan, dan peningkatan kemampuan UMKM. 

Sedangkan yang disebut istilah Sisi Batas Labuhan merupakan istilah yang diperkenalkan untuk mempermudah penyebutan delapan kabupaten/kota yang masuk dalam wilayah kerja KPw BI Pematangsiantar. 

Daerah itu, Kota Pematangsiantar - Kabupaten Simalungun, Batubara - Tanjungbalai - Asahan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan  Labuhanbatu Selatan. 

Sementara rangkaian seminar diharapkan dapat mempercepat upaya pencapaian Visi BI 2025, yaitu "Menjadi Bank Sentral Digital Terdepan yang berkontribusi Nyata Terhadap Perekonomian Nasional dan Terbaik Di Antara Negara Emerging Markets untuk Indonesia Maju". 

Dari pemaparan narasumber, KPw BI Provinsi Sumut memprakirakan outlook perekonomian 2021 menguat seiring dengan pulihnya ekonomi yang didorong kenaikan permintaan domestik dan eksternal. 

Ekspor pada tahun 2021 diprediksi meningkat didorong membaiknya aktivitas industri hilir di negara tujuan utama sejalan dengan perkembangan COVID-19 yang telah menurun.

Selain itu, adanya perbaikan investasi melalui percepatan pembangunan pemerintah swasta dan konsumsi rumah tangga dengan program bantuan sosial.