Jakarta (ANTARA) - Manajer Manchester City Pep Guardiola yakin timnya akan menemukan konsistensi yang mereka butuhkan setelah meraih kemenangan 3-0 atas Marseille pada Liga Champions di Stadion Velodrome, Marseille, Prancis, Selasa waktu setempat (Rabu WIB).
City menguasai Grup C dengan enam poin dari dua pertandingan disusul Porto dan Olympiakos dengan tiga poin, sementara Marseille berada di urutan terbawah klasemen setelah mengalami dua kekalahan.
Baca juga: Solskjaer: Van de Beek punya peran penting meski jarang dimainkan
Tim asuhan Guardiola memang sedikit terhambat di Liga Premier Inggris dan berada di posisi ke-13 dengan delapan poin dari lima pertandingan, lima poin di belakang pemimpin klasemen Everton yang telah memainkan satu pertandingan lebih banyak.
"Kami harus menerima kritik. Kami bermain setiap tiga hari, ketika Anda menang itu bagus tapi jika Anda kalah orang ingin menghancurkan segalanya. Tapi ini tentang pemimpin dan semuanya yang mengerti," kata Guardiola seperti dikutip Reuters.
"Sebagian dari kritik itu benar, tetapi Anda harus menerimanya. Itu bagian dari pekerjaan kami. Ini tentang dari mana kami datang bulan lalu, dengan kurangnya persiapan, cedera dan COVID-19, tetapi di Liga Champions kami sekarang berada di tempat yang bagus.
"Saya yakin kami akan menemukan konsistensi itu."
Sementara itu, Marseille terbukti menjadi sasaran empuk bagi Manchester City yang tampil bagus dan mendominasi jalannya pertandingan meski tim tuan rumah juga sempat melakukan beberapa ancaman setelah jeda.
"Kami bermain sangat bagus, kami tidak banyak kebobolan dan kami dalam kontrol, sabar dan agresif tanpa bola. Saya sangat puas dengan performa dan hasil, selalu sulit untuk menang saat tandang," kata Guardiola, yang mengisyaratkan City senang melawan tim yang menggunakan lima pemain bertahan.
"Kami bisa bermain di kedua sisi, kami mencoba bermain tinggi dan memanfaatkan lebar lapangan. Raheem Sterling luar biasa, Phil (Foden) juga," katanya.
"Kami tidak menyangka mereka akan bermain dengan lima pemain belakang sampai kami bisa mengembangkan permainan. Begitu juga dengan Porto. Meski kami bermain melawan lima pemain di belakang, kami bisa mengambil kendali dan ritme.
"Kami sangat stabil dalam bertahan. Saya sangat puas dengan cara kami bermain."